Langsung ke konten utama

Intuisi

Salah satu yang paling ditunggu di Januari tahun ini, khususnya para penikmat tv series, adalah musim terbaru (dan katanya terakhir) serial Sherlock era modern. Pas nulis baru ada dua episode, dari rencananya tiga, yang udah rilis. Sebagai salah satu fans cerita-cerita detektif, saya sendiri sangat bahagia ada serial detektif modern yang mengambil inspirasi dari cerita klasik kayak ini. With good plot and right actors, it was superb.

Nah, pas nonton episode pertama, saya ingat betul ada perkataan Sherlock yang kayaknya belum lama pernah baca dimanaa gitu. Yaitu ketika adegan Sherlock masuk ke ruangan keluarga seorang menteri Inggris Raya, dan tiba-tiba dia merasa ada sesuatu yang janggal di situ. Dr.Watson bertanya, "What's wrong?", dan Sherlock pun menjelaskan:

"Intuition are not to be ignored, John. They represent data processed too fast for the conscious mind to comprehend."

Intuisi, atau insting/firasat/dll, secara ilmiah memang bisa dijelaskan kurang lebih seperti kata mbah Sherlock di atas. Terasa familiar pas denger ini karena beberapa waktu sebelumnya baru selesai baca buku "Focus" by Daniel Goleman. Di bab-bab awal kalau gak salah sempat dibahas juga masalah intuisi ini. Jadi, kalau gak salah inget, semua keputusan yang kita ambil tuh sebenarnya mengandalkan yang namanya 'intuisi'.

Menurut buku itu, intuisi terbangun dari jutaan pengalaman selama hidup kita sampai saat ini. Semua sumber informasi yang ada di sekitar kita, baik kita sadari maupun tidak, sesungguhnya diproses oleh otak kita dengan sangat cepat. Itu terjadi di alam bawah sadar, dan alam pikiran sadar kita hanya menerima outputnya saja. Makanya, kadang kala kita gak tahu alasan kenapa memilih sesuatu, cuma ngerasa 'lagi pengen aja', dan ternyata itu adalah keputusan paling tepat daripada pilihan lainnya.

Buat orang yang biasanya overthinking kayak saya, memutuskan hal krusial butuh waktu lama karena mempertimbangkan banyak hal, bahkan hal-hal kecil yang gak terkait langsung. Mungkin terlihat bagus awalnya, namun seringkali malah akhirnya gak jalan. Akhirnya beberapa kali saya coba untuk gak banyak mikir, dan hanya mengandalkan intuisi aja buat mutusin. Tapi gak asal capcipcup aja sih, karena disertai dengan pengharapan kepada Allah Yang Maha Mengetahui agar diberikan yang terbaik..

Tak hanya ketika kita bimbang dalam memutuskan sesuatu, tapi dalam kondisi mantap sekalipun sudah sepatutnya kita sertai kepasrahan diri pada Yang Maha Kuasa. Karena bisa jadi apa yang kita sukai, belum tentu baik untuk kita. Dan yang kita tak senangi, justru baik untuk kita. Ilmu dan pengetahuan kita sangat terbatas, dan Hanya Allah Yang Maha Berilmu yang paling mengetahui apa yang paling tepat untuk kita.

So, jangan hanya mengandalkan intuisi kita aja, tapi justru andalkan Allah, Rabb semesta alam. Apalah kita ini, mungkin hanya butiran proton di antara kekuasaanNya di alam semesta..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Daftar Pranala Blog-nya anak Jagung

Yak berikut daftar pranala blog anak fasilkom ui 2009 alias Jagung. Dicari dan diambil dari berbagai sumber secara brute force. Yang diambil adalah blog dengan domain sendiri atau yang ada di blogspot, wordpress, blogsome, deviantart, tumblr, .co.cc, dan livejournal. Selain itu seperti formspring dan twitter tidak dimasukkan karena kayaknya bukan termasuk kategori 'blog'. Kalau ada yang ingin menambahkan atau justru tidak ingin dimasukkan, feel free to contact me :)

Satu Tahun Kemudian

Ibarat film, blog ini mengalami percepatan lini masa ke satu tahun mendatang, sejak entri pos terakhir ada. Tidak sama persis sih, karena memang secara harfiah setahun (lebih) kemudian baru nulis lagi, bukan percepatan. Hahaha, cuma bisa ketawa miris xD Banyak banget yang sudah terjadi selama setahun terakhir ini. Buat teman-teman saya yang terhubung di media sosial, khususnya facebook, tentunya tahu peristiwa bersejarah untuk saya tahun lalu: menikah. Sejak saat itu, dunia yang tadinya seakan diputar dalam pola warna grayscale dari kacamata seorang jomlo, berubah menjadi full color . :D sumber

Knowing

Hari rabu minggu lalu, entah setelah berapa lama akhirnya penulis berkesempatan untuk menonton bioskop lagi. Mungkin sudah lebih dari setengah tahun kali ya, selama itu nonton film ‘bioskop’nya di kelas atau gak laptop sendiri, hehe. Lumayan menghemat loh, misalkan paling murah tiket bioskop 10.000, sebulan paling gak ada satu film baru yang wajib tonton, 6x10000= 60.000! belum lagi ongkos, snack atau makannya, minum juga pastinya, benar2 menghemat kan. haha, perhitungan banget ye. Apapun itu, film yang berhasil ditonton minggu lalu adalah Knowing. Ada yang unik saat memutuskan untuk menonton film ini. Begini ceritanya, penulis memilih bioskop yang paling dekat rumah untuk menonton (hidup cijantung!), dan kebetulan film yang diputar salah satunya adalah Knowing. Ternyata Knowing itu satu-satunya film produksi luar negeri yang ada di daftar main bioskop itu, lainnya film dalam negeri. Sekedar informasi, di daerah sini memang yang lebih laku itu film lokal, film hollywood gitu cuma sedi