Langsung ke konten utama

Tergesa

Pernah naik wahana halilintar di Dufan? pasti inget dong rasanya gimana: berjalan pelan di awal, dibawa ke atas, kemudian dilepas ke hukum alam dan kita hanya dapat pasrah berdoa pada Yang di Atas. :D

Entah kenapa jadi teringat pengalaman itu akhir-akhir ini. Sekitar 2 minggu belakangan ini memang rasanya kondisi hati alias mood saya seakan lagi naik roller coaster; naik dan turun secara tiba-tiba. Dari kerjaan, lagi ada deadline proyek yang lumayan 'legendaris', yang mungkin menyangkut hajat hidup banyak pihak. Dan dari urusan pribadi pun, lagi ada sesuatu yang gak kalah pentingnya. Entah kenapa, hal-hal penting tersebut terjadi di saat yang bersamaan. Alhasil, rasanya jadi tak bisa maksimal dimana-mana..

Saat mengingat bagaimana saya bekerja dua minggu terakhir ini, rasanya seperti lagi sprint di lari marathon terus di tengah trek banyak antrian tahu bulat ngalangin jalan. Banyak jarak yang harus ditempuh, tapi larinya mesti sprint, eh terus banyak obstacle yang bikin lambat. Awalnya mungkin aja semangat, namun pelan dan pasti, level stress meningkat, ritme larinya berantakan, dan akhirnya ngos2an duluan jauh sebelum finish. Berhubung waktunya (sementara) udah abis, ya udah sekelarnya dulu deh. Dan ketika melihat hasilnya, jelas tidak maksimal. Tergesa-gesa.
sumber

Di sisi lain, saya juga sedang mengalami hal lain yang rasanya begitu cepat. Sesuatu yang dari dulu ingin dilakukan, akhirnya baru dimulai saat ini. Entah mengapa, begitu cepat dan signifikan kejadian2 yang dialami, membuat saya bertanya2: is this real? Dan mungkin karena dukungan adrenalin yg mengalir, membuat saya merasa harus segera melakukan hal ini dan itu. Dan ketika di tengah jalan bertemu 'polisi tidur', saya baru sadar untuk menggunakan rem. Ya, saya mulai tergesa-gesa untuk sampai di tujuan.

Mungkin ini salah satu kekurangan diri saat menghadapi situasi yang bertekanan tinggi: tergesa-gesa. Padahal tergesa adalah salah satu sifat yang dicela dalam Al-Qur'an. Astaghfirullah,,semoga belum sampai masuk level yg dimaksud. Yang jelas, ketika melakukan sesuatu dengan tergesa, berpeluang lebih tinggi untuk membuat kesalahan. Cukup terasa saat develop sebuah software, pasti ada aja error kecil yang berulang, atau data-data yang terlewat. Dibanding saat develop dengan pace normal, jadinya malah gak efektif.

Hal yang sama ternyata bisa terjadi saat kita semakin dekat dengan apa yang kita inginkan sejak lama. Ketika sudah satu fase lebih dekat, tanpa sadar bisa kita jadi terburu-buru, ingin menyegarakan semuanya hingga tuntas. Padahal, ada proses yang mesti dijalani. Hanya perlu bersabar sedikit lagi, agar semuanya berjalan sesuai yang kita harapkan. Ketergesa-gesaan bisa jadi malah mengundang kekecewaan.

One step at a time. Everything has its time, and our time will come when we need it the most. Calm down and relax, just enjoy the ride.

Walau mungkin jadi agak gaje akhirnya, semoga tetep ada manfaatnya buat yang baca :D

Versi tl;dr nya sih: kurang piknik xD

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Daftar Pranala Blog-nya anak Jagung

Yak berikut daftar pranala blog anak fasilkom ui 2009 alias Jagung. Dicari dan diambil dari berbagai sumber secara brute force. Yang diambil adalah blog dengan domain sendiri atau yang ada di blogspot, wordpress, blogsome, deviantart, tumblr, .co.cc, dan livejournal. Selain itu seperti formspring dan twitter tidak dimasukkan karena kayaknya bukan termasuk kategori 'blog'. Kalau ada yang ingin menambahkan atau justru tidak ingin dimasukkan, feel free to contact me :)

Satu Tahun Kemudian

Ibarat film, blog ini mengalami percepatan lini masa ke satu tahun mendatang, sejak entri pos terakhir ada. Tidak sama persis sih, karena memang secara harfiah setahun (lebih) kemudian baru nulis lagi, bukan percepatan. Hahaha, cuma bisa ketawa miris xD Banyak banget yang sudah terjadi selama setahun terakhir ini. Buat teman-teman saya yang terhubung di media sosial, khususnya facebook, tentunya tahu peristiwa bersejarah untuk saya tahun lalu: menikah. Sejak saat itu, dunia yang tadinya seakan diputar dalam pola warna grayscale dari kacamata seorang jomlo, berubah menjadi full color . :D sumber

Knowing

Hari rabu minggu lalu, entah setelah berapa lama akhirnya penulis berkesempatan untuk menonton bioskop lagi. Mungkin sudah lebih dari setengah tahun kali ya, selama itu nonton film ‘bioskop’nya di kelas atau gak laptop sendiri, hehe. Lumayan menghemat loh, misalkan paling murah tiket bioskop 10.000, sebulan paling gak ada satu film baru yang wajib tonton, 6x10000= 60.000! belum lagi ongkos, snack atau makannya, minum juga pastinya, benar2 menghemat kan. haha, perhitungan banget ye. Apapun itu, film yang berhasil ditonton minggu lalu adalah Knowing. Ada yang unik saat memutuskan untuk menonton film ini. Begini ceritanya, penulis memilih bioskop yang paling dekat rumah untuk menonton (hidup cijantung!), dan kebetulan film yang diputar salah satunya adalah Knowing. Ternyata Knowing itu satu-satunya film produksi luar negeri yang ada di daftar main bioskop itu, lainnya film dalam negeri. Sekedar informasi, di daerah sini memang yang lebih laku itu film lokal, film hollywood gitu cuma sedi