![]() |
Sumber |
Sekarang sudah masuk bulan keempat tahun ini. Salah satu deadline penting ada di bulan ini, yaitu pendaftaran beasiswa LPDP. Ada waktu sekitar tiga minggu lagi sebelum aplikasinya ditutup. Sejak tahun lalu saya memang ingin sekali untuk mendaftar ini karena memang salah satu target saya untuk tahun ini adalah melanjutkan studi S2 di luar negeri. Alhamdulillah LoA nya sudah ada jadi tinggal nyari beasiswanya. Tapi, sampai sekarang masih belum nulis apapun untuk essay yg jadi salah satu syarat pendaftaran. Entah mau nulis apa..
Selain mencari beasiswa, tahun ini saya juga punya satu target lainnya yg sama atau bahkan seharusnya lebih penting. Pengennya sih sejalan dengan nyari beasiswa, jadi skenario terbaiknya adalah saat S2 enggak 'sendirian' :p. Namun tampaknya hal itu belum bisa terjadi. Sempet sih mulai 'mencari' juga beberapa waktu lalu, tapi ya ternyata responnya tidak bagus. Daripada gak fokus, akhirnya memutuskan untuk nyari beasiswa aja. Lalu apakah setelah daftar nanti mulai lg 'pencarian' yg itu, entahlah..
Beberapa kali sempat bertanya2 ke diri sendiri, sebenarnya, apakah saya memang benar2 ingin untuk S2 di luar negeri? apa alasannya? well, jawaban dari dulu hingga sekarang relatif masih sama, untuk mencari ilmu dan pengalaman. Intinya sih gitu, detilnya mah ada lagi. Pertanyaan yg sama juga berlaku untuk target satunya lagi. Apakah memang sudah saatnya? apa memang sudah benar2 siap? well, jawaban singkatnya adalah ya dan rasanya gak akan pernah mulai kalau nunggu bener2 'siap'. Lalu pertanyaan selanjutnya, jika tiba saatnya harus memilih salah satu, mana yg akan didahulukan? yg satu bisa dibilang passion, yg satu lg mungkin lebih ke arah kebutuhan. Ah, entahlah..
Pun jika Allah memang tak menakdirkan untuk S2, dan akhirnya bisa fokus untuk 'pencarian' yg itu, masih ada pertanyaan lainnya. Apakah akan mengikuti kecenderungan hati dan berjuang hingga tak ada lagi cara yg bisa dijalani, atau sedari awal melepaskan belenggu agar dapat menerima segala kemungkinan? saya tahu ada sedikit perbedaan pendapat namun dua2nya gak ada yg salah, walau mungkin yg kedua lebih mulia. Jika tak mencoba, kemungkinan besar akan menyesal. Jika mencoba, ada peluang akan 'digantung', tak tegas ya atau tidak. Akhirnya akan pilih jalur mana, entah..
![]() |
sumber |
Jika sudah begini, maka jalan terbaik yg bisa diambil adalah 'mengembalikan' semuanya ke Allah. Dia Yang Maha Mengetahui yg nyata dan tak terlihat mata, sekarang dan yang akan datang. Kita hanya perlu memilih aksi terbaik menurut kita dan sekuat tenaga menjalaninya, lalu memohon padaNya agar apa yg kita lakukan memang sejalan dengan rencana terbaik Allah untuk kita. Dengan izinNya, jika memang yg kita pilih itu tepat, niscaya kan kita dapatkan. Pun sebaliknya, jika memang bukan takdir kita, gimana pun caranya tak akan pernah kita dapatkan hal itu.
Oleh karena alasan itu, saya memilih untuk mengerahkan tenaga untuk satu deadline di bulan ini terlebih dahulu. Terlepas dari hasilnya nanti, barulah mulai lagi pencarian yg lain. Eh tapi kalau emang gak dapet beasiswanya, ya udah bisa bebas nyari yg itu karena gak ada constraint lg. Tapi kalau dapet, kan jd banyak constraint/keterbatasan buat nyari itu karena mau s2? ah entahlah, yg pasti Allah akan memberikan yg terbaik bagi yg berusaha sekuat tenaga karenaNya!
Komentar
Posting Komentar
silakan komentar