Langsung ke konten utama

The Life of Me. Episode: Sickness

sumber
Sabtu siang sekitar lima minggu lalu, badan mulai panas dan terasa ada yg salah. Awalnya ngira demam biasa, mungkin flu, namun itu adalah awal dari sakit yg selama ini belum pernah dialami.
Typhus.

Minggu malam akhirnya ke dokter klinik 24 jam deket rumah. Mungkin itu pertama kalinya berkunjung ke dokter sebagai pasien dalam lima tahun terakhir. Ya, alhamdulillah saya emang jarang sakit yg sampe perlu ke dokter. Paling banter gejala flu, itu jg cuma istirahat+banyak minum air, gak minum obat. Lanjut, dokter mendiagnosa sakitnya seperti gejala tipes. Dikasih obat2an buat 3 hari ke depan. Hari rabu obat habis, terus malemnya ke klinik lagi karena demam belum turun dan badan masih lemes. Nyampe klinik ternyata dokternya beda dari sebelumnya, jadi mesti cerita dari awal sakit lg. Namanya jg klinik 24 jam, ya pasti ada shift dokter. Disuruh buat tes darah dulu supaya pasti sakit apa. Malem itu jg meluncur ke tempat tes darah.

Hasil tes darah keluar besok paginya. Abis diambil, meluncur lagi ke klinik, jeng jeng! dokternya ganti lagi -.-", kali ini dokternya keliatan paling muda dari sebelum2nya, mungkin baru kelar koas? entahlah. Setelah ngejelasin panjang lebar (lagi) tentang sakitnya, diliat hasil tesnya, dokter nyimpulin saya positif sakit tipes, dengan catatan ada kemungkinan sakit demam berdarah jg karena gejalanya mirip. Akhirnya dikasih obat buat tipesnya dulu, kalo udah abis belum membaik baru cek darah lagi.

Hari minggu obat abis, badan masih demam dan serasa makin lemes, langsung aja ke rumah sakit. Cek darah lagi, ternyata trombositnya rendah sekitar 56rb dari normalnya minimal sekitar 150rb. Demam Berdarah, kata si dokter jaga di RS Hermina waktu itu. Akhirnya milih dirawat aja deh supaya bisa dipantau kondisinya. Minggu sore itu resmi saya jadi salah satu penghuni (smentara) rs hermina. Whew, setelah 23 tahun gak pernah sakit yg perlu opname, akhirnya kena juga. Untung ada asuransi dari kantor bapak..:p

Selama dirawat, alhamdulillah ada beberapa teman dan kerabat yang datang membesuk. Dari temen kerja sampe temen lama yg udah gak pernah ketemu sejak skripsian xD. Barang bawaannya jg beragam, dari buah sampe madu segentong xD. Masya Allah, semoga Allah membalas kebaikan kalian semua, aamiin.. Pengalaman dirawat lumayan jg sih, ada enak n pasti byk yg gak enaknya. Yg enak itu makanannya. Walau pas masih turun trombositnya belum terlalu nafsu makan, tp setelah mulai membaik, beuh baru kerasa bumbunya :D. Yg gak enak itu mesti minum obat abis makan, diambil darah tiap pagi, kalo mau kencing mesti pake pispot (pas masih kritis), diinfus, dll. Tapi alhamdulillah, semuanya berakhir setelah trombosit naik dan dibolehkan pulang pada jum'at malam..
sumber

Fyuh, pengalaman yang takkan terlupa. Selama dua minggu penuh sakit dan meninggalkan segala rutinitas, membuat saya lebih banyak merenung #tsaah. Mengapa awan putih, langit biru? eh bukan itu, tapi mengapa saya bisa sampai sakit double gini, tipes sama db? tiba2 teringat sebuah hadis yg dulu pernah diajarkan pas SMA, yg artinya:
Tidaklah menimpa seorang mukmin rasa sakit yang terus menerus, kepayahan, penyakit, dan juga kesedihan, bahkan sampai kesusahan yang menyusahkannya, melainkan akan dihapuskan dengannya dosa-dosanya." (HR. Muslim)
Ah, jangan2, dosa2ku sudah terlampau banyak, dan Allah Yang Maha Pemaaf memberikan jalan untukku agar berkurang dosanya. Ah, jangan2, selama ini aku lalai bersyukur atas kesehatan, dan Allah Yang Maha Penyayang membuatku mengingat betapa besarnya nikmat tubuh yg sehat. Ah, jangan2, aku sering lalai karena ketaksabaran, dan Allah Yang Maha Melihat menyediakan kondisi agar aku dapat belajar lagi untuk bersabar dan bersyukur. Ya Rabbi, apalah aku tanpa-Mu..
Sungguh menakjubkan perkara seorang mukmin, sesungguhnya semua urusannya merupakan kebaikan, dan hal ini tidak terjadi kecuali bagi orang mukmin. Jika dia mendapat kegembiraan, maka dia bersyukur dan itu merupakan kebaikan baginya, dan jika mendapat kesusahan, maka dia bersabar dan ini merupakan kebaikan baginya." (HR. Muslim)
Alhamdulillah, semoga kita semua termasuk orang mukmin yang penuh dengan kebaikan. :)

Ternyata, sakit yg berat gitu gak terlalu buruk kok, asal bersabar dan termasuk orang mukmin, hehe. Banyak sisi positif atau hikmah yang bisa diambil pas lagi sakit. Bisa jadi beda-beda tiap orang. Kayak saya, salah satu hikmahnya adalah berat badan turun lumayan dan dibilang kurusan xD. Walau begitu, tetap saja lebih baik gak sakit lah, supaya bisa beraktivitas dengan semangat! Yeay!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Daftar Pranala Blog-nya anak Jagung

Yak berikut daftar pranala blog anak fasilkom ui 2009 alias Jagung. Dicari dan diambil dari berbagai sumber secara brute force. Yang diambil adalah blog dengan domain sendiri atau yang ada di blogspot, wordpress, blogsome, deviantart, tumblr, .co.cc, dan livejournal. Selain itu seperti formspring dan twitter tidak dimasukkan karena kayaknya bukan termasuk kategori 'blog'. Kalau ada yang ingin menambahkan atau justru tidak ingin dimasukkan, feel free to contact me :)

Satu Tahun Kemudian

Ibarat film, blog ini mengalami percepatan lini masa ke satu tahun mendatang, sejak entri pos terakhir ada. Tidak sama persis sih, karena memang secara harfiah setahun (lebih) kemudian baru nulis lagi, bukan percepatan. Hahaha, cuma bisa ketawa miris xD Banyak banget yang sudah terjadi selama setahun terakhir ini. Buat teman-teman saya yang terhubung di media sosial, khususnya facebook, tentunya tahu peristiwa bersejarah untuk saya tahun lalu: menikah. Sejak saat itu, dunia yang tadinya seakan diputar dalam pola warna grayscale dari kacamata seorang jomlo, berubah menjadi full color . :D sumber

Ekspektasi

Seorang kawan pernah nge-tweet, "If you expect nothing, you'll get everything". Sekilas sih emang bener, kalau kita gak ekspek apa2, maka semua yang kita dapat akan menjadi suatu hal yang cenderung menyenangkan. Ada yang bikin rumus, kebahagiaan = realita - harapan. Ketika harapan/ekspektasi dihilangkan (0), maka realita apapun yang terjadi akan menjadi sumber kebahagiaan. Sayangnya, semua itu hanya teori. sumber Walau secara pikiran sadar kita bilang ke diri sendiri, "Jangan berharap apa-apa", secara berulang-ulang, pikiran bawah sadar kita sesungguhnya sudah memiliki harapan itu sejak awal, bahkan sebelum kita memikirkannya. Bisa aja kita menyangkal, tapi tetap saja harapan atau ekspektasi itu tetap ada di sana. Maka, yang paling bisa kita lakukan bukan lah menghilangkan ekspektasi itu, tapi mengelolanya (manage). Dari mana datangnya ekspektasi? Dari mata turun ke hati katanya. Atau lebih tepatnya secara sains, dari mata naik ke otak. Artinya, segala i