Langsung ke konten utama

Kutunggu Qurbanmu!



salah satu program inovatif pkpu (sumber)

Beberapa hari terakhir ini, kalau kita perhatikan, ada yang berbeda di jalanan pinggiran ibukota. Bedanya mungkin kurang enak, karena memunculkan bau yang khas sekali, berasal dari (kotoran) hewan ternak. Yak, trio kambing-domba-sapi strikes back! xD

Orang Indonesia harusnya sudah mafhum jika pinggir jalan sudah ada kandang kambing dkk, berarti udah mau Idul Adha. Apalagi kalau kita follow twitter nya lembaga sosial seperti PKPU atau Dompet Dhuafa, mereka sangat gencar sekali mempromosikan Qurban tahun ini. Kalau diperhatikan, jaman sekarang Qurban itu makin inovatif ye, dari pemasaran sampe pendistribusiannya. Kita gak mesti beli sendiri ke tukang hewannya, terus ntar dianterin. Kalau udah langganan mungkin tinggal telpon+transfer sih. Sekarang juga banyak yang promosiin untuk kurban di tempat lain, di tempat yang jarang atau belum pernah ada orang berqurban di situ. Nilai tambahnya bisa ada dua: distribusi daging dan nilai dakwah. Silakan cek twitternya ustadz Fauzil Adhim @kupinang dan @SalimAFillah deh kalau mau tau kisah dan manfaat qurban di daerah pelosok.

Ada lagi Urban Qurban, yang bikin games miara domba di Android. Kalau dulu kita harus beli kambing dulu supaya bisa main games versi full, sekarang gak harus beli dulu. Gamesnya kayak tamagoci gitu deh, donlot aja dari play store. Harga domba di sana pun sangat bersaing, penyalurannya juga ke kaum2 marjinal gitu. Intinya sih, jaman sekarang gak ada alasan deh untuk gak berqurban bagi yang mampu :D

Kalau keutamaan berqurban, kenapa harus berqurban, dll gak usah ditanya lagi deh, bisa dibaca di banyak sumber. Sekarang tergantung kitanya aja nih, terutama yang udah berpenghasilan, rela gak nyisihin sebagian pendapatan untuk berqurban? Apakah udah pernah berqurban pakai uang sendiri? Kalau belum, sekarang saatnya! Kalau udah, lagi dong! Hehe. Seenggaknya, seumur hidup kita pernah berkurban atas nama sendiri, pakai uang sendiri. Minimal banget dah itu. Syukur2 bisa tiap tahun, atau beliin hewan qurban untuk kerabat yang belum pernah berqurban.

Alhamdulillah saya sendiri sudah pernah berqurban dengan uang sendiri (semoga tahun ini dan tahun-tahun berikutnya juga saya bisa rutin berqurban). Rasanya emang berat banget di awal. Masih inget waktu itu uangnya cukup ngepas banget buat patungan sapi, dan sisanya buat dipake sehari-hari sampe gajian berikutnya, hehe. Tadinya udah mikir kan mau beli ini itu, tapi akhirnya dipake buat qurban aja. Insya Allah manfaatnya lebih banyak dan tahan lama, daripada misal beli gadget yang tiap tahun makin obsolete, hehe.

Agak bingung sih kalau misal ada orang gak mau qurban dengan alasan harga kambingnya mahal, naek terus, tapi dia sendiri punya gadget harganya > 2 jt yang dibeli pake tabungan sendiri. Gak ada alokasi buat tabungan qurban nih? Okee, cukup tau aja :p. Yaa kita sih berprasangka baik aja lah ya, mungkin memang ada keperluan lain yang lebih mendesak atau pas banget baru kepake buat yang lain. Kita doakan aja semoga makin banyak yang diberi keleluasaan rezeki untuk berqurban tiap tahunnya :)

Kambing itu terus mengembik riang, tak peduli bahwa berikutnya giliran dia disembelih. Tahukah kalian, bahwa alam semesta dan seluruh makhluk hidup bertasbih dengan caranya masing-masing? Bumi berputar pada porosnya, mengelilingi matahari, memutari pusat galaksi, dan seterusnya. Kambing, juga hewan qurban lainnya, pun sama. Mereka tak punya akal layaknya manusia, jadi hanya bisa mengembik sepanjang waktu. Walau di depannya, koleganya sudah menjemput ajal sebagai hewan qurban, dia tak peduli. Mungkin dia tahu dia berikutnya, tapi justru mungkin dia menunggu-nunggu waktu itu. Inilah saatnya bagiku, mungkin begitu batinnya, bertemu dengan Rabb-ku. Aku akan menyerupai leluhurku kibas, yang menjadi pengganti Nabi Ismail a.s. saat akan disembelih oleh ayahnya Nabi Ibrahim a.s. Saat tetesan darah pertama dari leherku mulai mencuat, sebelum sempat sampai menghujam tanah, karunia dari Tuhan kita sudah tercatat untukmu hai manusia. Berbahagialah, bersyukurlah. Semoga kita dapat bertemu kembali kelak, saat aku menjadi perhiasanmu menuju pintu syurga-Nya. Mbeeek..*
 
sumber

 *) cerita ini hanya dramatisir kejadian sebenarnya x)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Daftar Pranala Blog-nya anak Jagung

Yak berikut daftar pranala blog anak fasilkom ui 2009 alias Jagung. Dicari dan diambil dari berbagai sumber secara brute force. Yang diambil adalah blog dengan domain sendiri atau yang ada di blogspot, wordpress, blogsome, deviantart, tumblr, .co.cc, dan livejournal. Selain itu seperti formspring dan twitter tidak dimasukkan karena kayaknya bukan termasuk kategori 'blog'. Kalau ada yang ingin menambahkan atau justru tidak ingin dimasukkan, feel free to contact me :)

Satu Tahun Kemudian

Ibarat film, blog ini mengalami percepatan lini masa ke satu tahun mendatang, sejak entri pos terakhir ada. Tidak sama persis sih, karena memang secara harfiah setahun (lebih) kemudian baru nulis lagi, bukan percepatan. Hahaha, cuma bisa ketawa miris xD Banyak banget yang sudah terjadi selama setahun terakhir ini. Buat teman-teman saya yang terhubung di media sosial, khususnya facebook, tentunya tahu peristiwa bersejarah untuk saya tahun lalu: menikah. Sejak saat itu, dunia yang tadinya seakan diputar dalam pola warna grayscale dari kacamata seorang jomlo, berubah menjadi full color . :D sumber

Knowing

Hari rabu minggu lalu, entah setelah berapa lama akhirnya penulis berkesempatan untuk menonton bioskop lagi. Mungkin sudah lebih dari setengah tahun kali ya, selama itu nonton film ‘bioskop’nya di kelas atau gak laptop sendiri, hehe. Lumayan menghemat loh, misalkan paling murah tiket bioskop 10.000, sebulan paling gak ada satu film baru yang wajib tonton, 6x10000= 60.000! belum lagi ongkos, snack atau makannya, minum juga pastinya, benar2 menghemat kan. haha, perhitungan banget ye. Apapun itu, film yang berhasil ditonton minggu lalu adalah Knowing. Ada yang unik saat memutuskan untuk menonton film ini. Begini ceritanya, penulis memilih bioskop yang paling dekat rumah untuk menonton (hidup cijantung!), dan kebetulan film yang diputar salah satunya adalah Knowing. Ternyata Knowing itu satu-satunya film produksi luar negeri yang ada di daftar main bioskop itu, lainnya film dalam negeri. Sekedar informasi, di daerah sini memang yang lebih laku itu film lokal, film hollywood gitu cuma sedi