Bulan Agustus kemarin, penulis melakukan perjalanan mendaki
gunung Semeru bersama beberapa teman. Kami satu tim berdelapan, kumpulan anak
UI depok, dengan 75% orang2nya adalah angkatan akhir yang akan diwisuda
seminggu setelah perjalanan tersebut :D. To be precise, kami berangkat tanggal
20 siang, dan sampai di jakarta tanggal 26 pagi. Dan wisudanya tanggal 29-30,
hehe. Detilnya silakan baca terus, akan penulis ceritakan day by day alias per
hari. Brace yourself, long post is coming. Mudah-mudahan gak bosen ya :D
Tanggal 19 Agustus – Persiapan!
Hari Senin sore kami berkumpul di salah satu pojokan IQF di
jalan Kapuk, Depok. Agendanya adalah packing dan pembagian barang bawaan tim.
Well, nothing special, hal yang biasa dilakukan sebelum naik gunung. Supaya
agak panjang dikit, penulis ceritain aja kali ya profil singkat anggota timnya
:p
- Ipin : ceritanya team leader, teman di fasilkom. Sebelumnya pernah ke semeru tp belom sampe puncak. Beberapa kali naik gunung.
- Hafizh : teman di fasilkom. Sebelumnya pernah ke semeru, bareng ipin, tp belom sampe puncak. Sering naik gunung.
- Ibos : teman di fasilkom. Belum pernah ke semeru, tapi sering naik gunung.
- Tsabitah : teman dari Kimia, ngakunya sih belum pernah naik gunung. Tp kayaknya sih sering jalan2 :p
- Ling2 : temannya tsabitah dari farmasi, setahu penulis belum pernah naik gunung.
- Ardan : temannya tsabitah dari fisika, angkatan 2010. Beberapa kali naik gunung.
- Ganes : temannya ardan, fisika 2010 jg. Pernah naik gunung tp gak tau brapa kali :p
Nah, begitulah kondisi awal tim kami, dengan komposisi 6:2. Kalo
penulis sendiri sih pernah naik gunung, tapi itu juga udah hampir dua tahun yg
lalu. Oya, awalnya sih komposisinya 5 cowok 3 cewek, tapi berhubung di detik2 terakhir ada satu yg gak bisa, akhirnya digantiin si ganes deh.
Honestly, agak kurang meyakinkan memang persiapan fisiknya,
karena waktu antara libur lebaran dengan waktu perjalanan mepet banget. Tapi
tiket udah telanjur dibeli, ya akhirnya kami pun pergi ke Malang :D.
Tanggal 20 Agustus – Berangkat!
Keberangkatan ke Malang menggunakan kereta ekonomi AC, dimana
AC nya adalah AC ruangan yang dimodif supaya bisa ditaro dalem gerbong (ini
serius!) xD. Berangkat dari stasiun Pasar Senen, kereta mulai jalan sekitar jam
13.40. Nothing much to tell, altough it’s my first time to travel with train to
eastern java. Well, it’s kind of boring actually *you don’t say*.
Tanggal 21 Agustus – Naik!
Tanah Malang kami jejaki esok harinya, sekitar jam setengah 8
pagi. Setelah sarapan dan lain2, kami menumpang—nyarter sih—angkot menuju pasar
tumpang. Sampai sekitar jam 10. Di pasar tumpang kami mencari tumpangan lagi
untuk menuju Ranu Pane, pos awal pendakian Semeru. Biasanya yang ditumpangi itu
bisa jeep atau truk, dan sekali angkut bisa lebih dari 15 orang.
Kami beruntung bisa mendapat Truk, yang relatif lebih murah
dibanding jeep. Tentunya isi truk bukan hanya tim kami, seinget penulis ada 3-4
kelompok dengan total sekitar 25-30 orang. Oya, kebetulan banget yang ceweknya
cuma dari tim kami aja 2 orang, jd mereka seenaknya duduk di depan, samping pak
supir yang sedang bekerja :p. Setelah perjalanan semi off-road di tengah terik
matahari yang membuat para pria bersorak ramai di atas truk *lebay*, akhirnya
sampai juga di Ranu Pane sekitar jam 12.30.
Kami pun segera bersiap2 di musholla sekitar situ, sholat
dulu dan lain-lain sebelum ke pos pendaftaran. Setelah nyetor formulir, kami
makan siang dulu ngisi tenaga di warung makan terdekat. Ada beberapa warung di
situ yang juga ramai oleh para pendaki lain, entah yang mau naik atau baru
turun. Singkat cerita—emang gak ada cerita laen sih—kami pun mulai mendaki
sektiar jam 14 dengan target mencapai Ranu Kumbolo sekitar jam 18.
![]() |
Sebelum pendakian |
Yak perjalanan pun dimulai—dengan foto2 tentunya—dan cukup
cepat mencapai papan penanda pos pertama. Catatan waktunya ada sih, tapi bukan
penulis yg megang. Well, trek pertama ini lumayan jauh, seinget penulis sih
sekitar 10,5 km berdasarkan papan petunjuk. Treknya cenderung naik tentu saja,
walaupun gak jarang naik-turun. Di sini mulai terlihat kekuatan anggota tim
yang tidak merata, bisa jadi dampak dari kurangnya persiapan fisik.
Perjalanan yang awalnya cukup cepat, terus melambat hingga
tujuan. Gak bisa dihindari sih emang, karena kita gak bisa ninggalin temen yang
gak bisa terlalu cepat. Penulis juga sebenarnya termasuk yang lambat jalannya,
mungkin karena beban carrier yang lumayan dan overestimate kekuatan sendiri.
Akhirnya kami agak terlambat mencapai ranu kumbolo dari waktu yang
direncanakan. Sekitar jam 6 sih kalo gak salah udah keliatan danaunya, tapi
ternyata gak sedekat mata memandang.
Saat sudah gelap, kami berada di saung terakhir sebelum
rakum, beberapa orang akhirnya pergi duluan untuk mencari tempat kemah. Kami
yang belakangan istirahat lebih lama dan siap2 pake jaket+headlamp. Udara sudah
cukup dingin, hingga kami jalan cepat menyusul yang duluan. Penulis sempat
mengalami keram di betis kanan saat trek turun menuju rakum. Ugh rasanya ada yg
mau narik tuh otot keluar *lebay*. Beruntung bisa terobati dengan sedikit
counterpain yg sebenernya gak berasa, saking dinginnya udara, dan pijatan brute
force.
Akhirnya kami menyusul yang duluan dan sampai di camp site
ranu kumbolo. Udah gak mikirin jam lagi, langsung bangun tenda dan masak air
hangat. Kemungkinan sampai jam 7 malem sih. Abis minum2 anget, masak terus
makan dengan menu nasi+daging, sekitar jam 10an sudah pada masuk tenda buat
tidur. Suhu udara gak usah ditanya lagi, mungkin gak jauh beda dari kulkas.
Apalagi anginnya, brrrrr...
Tanggal 22 Agustus – Sunrise!
![]() |
Sunrise di Ranu Kumbolo |
Rabu pagi kami menikmati indahnya matahari terbit di Ranu
Kumbolo. Tentu saja momen ini gak dilewatkan untuk foto2. Penulis sih
sebenernya gak terlalu hobi foto atau difoto, jadinya gak terlalu banyak tampil
di dokumentasi :p. Pagi itu kami sarapan dengan menu ikan teri yang sangat
tasty sekali. Target jam 9 udah berangkat, tapi seperti biasa selalu meleset
:p. Selesai packing lagi dan siap2 berangkat sekitar jam 10 sih kalo gak salah.
Tujuan berikutnya: Kalimati dalam 4 jam.
Trek pertama yang dilalui adalah Tanjakan Cinta, tepat di
belakang camp site. Entah gimana ceritanya tuh tanjakan dikasih nama begitu.
Padahal kan kalo dari atas namanya turunan *gak penting*. Trek ke kalimati ini
sebenarnya cukup landai walau terus menanjak. Belajar dari hari pertama
pendakian, perjalanan ini banyak mengambil waktu istirahat. Mungkin sekitar
5-10 menit jalan, 1-2 menit istirahat. Entahlah, gak punya jam tangan jadi gak
tau persis waktunya.
![]() |
Mendekati Kalimati |
Alhamdulillah banget perjalanan ini terik terus, gak hujan
sama sekali. Padahal minggu sebelumnya, sekitar 17-18 agustus, katanya ada
badai di semeru. Akhirnya sampai juga di kalimati sekitar jam 2, seperti biasa
langsung bangun tenda dan nyiapin makanan. Di kalimati ini sumber air cukup
jauh, tapi untungnya ada duo ardan dan ganes yang gak capek2 bolak-balik
ngambil air ke sana. Dan tentu saja, udara dingin mulai menyelimuti, padahal
terik matahari masih terus membakar kulit. Perpaduan yang aneh memang.
Abis makan2, kami berembuk untuk nyiapin rencana summit
attack, alias perjalanan ke puncak pada malamnya. Diputuskan ada 3 orang yg
bawa carrier berisi 4 aqua 1,5 liter, ponco, snack2, dan obat2an. Rencana mulai
jalan jam 11 dengan target sampai puncak sebelum jam 6. Pada saat itu, kami
masih optimis untuk mencapai Mahameru, tanpa mengetahui apa yang akan terjadi
nanti..
Komentar
Posting Komentar
silakan komentar