Sering banget penulis membaca atau mendengar istilah "Comfort Zone" alias zona nyaman. Pasti pernah denger kan? ya sesuai namanya, sebuah zona atau kondisi yang membuat kita merasa nyaman. Tapi kok banyak yang nyaranin untuk keluar dari zona nyaman ya? rata-rata yang bilang gitu tuh orang2 top, trainer, pengusaha, gitu 2 deh. Emang apa yang salah sih dengan zona nyaman?
Penulis sendiri memaknai zona nyaman sebagai suatu state atau kondisi di mana seseorang itu malas untuk berubah. Ya iyalah, orang udah nyaman kok, masa mau jadi gak nyaman? Nah itulah masalahnya, cenderung tidak ingin berubah. Padahal, kita bisa jadi lebih sukses dan berhasil dalam hidup jika kita mau berubah, meninggalkan zona nyaman kita. Walau penulis belum jadi orang yang sukses, setidaknya itulah yang diyakini para trainer dan orang2 sukses di dunia ini. Itulah yang sekarang penulis coba jalani..
Selama kurang lebih dua puluh satu tahun hidup, penulis tinggal bersama orang tua. Selama itu pula, alhamdulillah penulis hidup berkecukupan, selalu bisa makan nasi dengan bebas. Sementara kehidupan terus berputar, jarang sekali rasanya penulis khawatir akan hidup dalam keterbatasan yg sangat, apalagi tak memiliki apa-apa. Rasanya, inilah zona nyaman tersebut. Baikkah? tentu, penulis sgt bersyukur Allah memberi kecukupan rezeki pada kami. Namun, bisakah jauh lebih baik? hmm, malah harusnya, masa gak bisa sih?
Hal ini yang membuat penulis coba untuk lakukan..keluar dari zona nyaman. Mungkin sudah bisa ditebak apa bentuknya, yaitu hidup terpisah dari orang tua. Yah walaupun gak jauh2 amat sih, tapi ini bisa jadi awalan untuk chapter kehidupan yang baru. Terlebih, penulis berusaha untuk tidak lagi menerima uang saku dari orang tua, ya, mencoba mandiri. Walau uang kuliah tetep dibayarin, tapi penulis juga punya cita-cita untuk membayar sendiri uang semesteran kuliah, setidaknya semester terakhiir deh, udah gak ada kesempatan lagi soalnya xD. Doain ya :)
Yak gitu aja, cuma pengen curcol sih sebenernya :p. Teringat perkataan senior di fasilkom, Agung Firmansyah, yang intinya
Penulis sendiri memaknai zona nyaman sebagai suatu state atau kondisi di mana seseorang itu malas untuk berubah. Ya iyalah, orang udah nyaman kok, masa mau jadi gak nyaman? Nah itulah masalahnya, cenderung tidak ingin berubah. Padahal, kita bisa jadi lebih sukses dan berhasil dalam hidup jika kita mau berubah, meninggalkan zona nyaman kita. Walau penulis belum jadi orang yang sukses, setidaknya itulah yang diyakini para trainer dan orang2 sukses di dunia ini. Itulah yang sekarang penulis coba jalani..
Selama kurang lebih dua puluh satu tahun hidup, penulis tinggal bersama orang tua. Selama itu pula, alhamdulillah penulis hidup berkecukupan, selalu bisa makan nasi dengan bebas. Sementara kehidupan terus berputar, jarang sekali rasanya penulis khawatir akan hidup dalam keterbatasan yg sangat, apalagi tak memiliki apa-apa. Rasanya, inilah zona nyaman tersebut. Baikkah? tentu, penulis sgt bersyukur Allah memberi kecukupan rezeki pada kami. Namun, bisakah jauh lebih baik? hmm, malah harusnya, masa gak bisa sih?
Hal ini yang membuat penulis coba untuk lakukan..keluar dari zona nyaman. Mungkin sudah bisa ditebak apa bentuknya, yaitu hidup terpisah dari orang tua. Yah walaupun gak jauh2 amat sih, tapi ini bisa jadi awalan untuk chapter kehidupan yang baru. Terlebih, penulis berusaha untuk tidak lagi menerima uang saku dari orang tua, ya, mencoba mandiri. Walau uang kuliah tetep dibayarin, tapi penulis juga punya cita-cita untuk membayar sendiri uang semesteran kuliah, setidaknya semester terakhiir deh, udah gak ada kesempatan lagi soalnya xD. Doain ya :)
Yak gitu aja, cuma pengen curcol sih sebenernya :p. Teringat perkataan senior di fasilkom, Agung Firmansyah, yang intinya
Bukan keluar dari zona nyaman, namun memperluas zona nyaman itu sendiri :)
Komentar
Posting Komentar
silakan komentar