Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2012

Bukan Pujangga

Beberapa waktu yang lalu, penulis membaca blog seorang kawan, bagus banget narasinya. Kalau gak kenal sama orangnya mungkin akan mengira dia itu anak sastra, padahal aslinya mahasiswa FKM, Fakultas kebanyakan muslimah, eh Kesehatan Masyarakat xD. Berhubung dia cowok, jadi penulis merasa kagum aja sama keahliannya nulis, gak sampai ngefans gitu lah :D. Dan tulisan yg dia iklanin terakhir di FB, sangat2 penulis mengerti apa makna di setiap kalimatnya. Seakan, semua perasaan yg penulis pernah alami, yang mungkin juga dialami oleh para bujangan kepala 2, dapat dia tuliskan dengan indah dan mengalir deras laksana air terjun.. Tulisan apakah itu? yah, kalau dikasih tahu nanti ketauan kalau penulis lagi galau. Lah itu malah ngasih tau xD. Tapi setelah membaca tulisan2 si doi, penulis merasa gak aa apa-apanya. Mungkin sebenernya apa yg penulis dan kawan itu alami atau rasakan adalah sesuatu yang sama, namun ia mampu merangkai perasaan itu menjadi kata demi kata yang terangkai begitu indah

Time goes by

Waktu berlalu kadang cepat, kadang lambat. Salah. Yang bener, waktu berlalu dengan kecepatan yang sama. 60 detik setiap menit. 60 menit per jam. 24 jam per hari. Gak pernah lebih cepet, apalagi lebih lambat. Iya toh? Lupakan jawaban untuk masalah itu. Aku hanya ingin sedikit bercerita, secuil tentang hidup ini.. Sudah hampir tiga setengah tahun penulis menjadi mahasiswa. Sadar banget satu semester lagi insya Allah lulus (amiin), campur aduk rasanya. Senang? mungkin. Sedih? iya. Kenapa? kasih tau gak ya.. Senang, itu emang udah seharusnya. Menjadi sarjana, membuat orang tua bangga, sungguh impian setiap anak manusia. Finally, belajar selama 4 tahun worth something special. Gitu katanya. Namun, ada juga kesedihan. Yang mungkin banyak bersumber dari penyesalan. Menyesal, bukan karena kita telah melakukan ini itu, tapi justru karena kita belum pernah melakukan ini itu selama ini. Persis seperti quotes yg entah siapa yg ngomong itu. Ya, menyesal. Bahkan saat ini pun, penulis m

Ge-eR

src: penarevolusi.files.wordpress.com/2012/08/gr.jpg GR adalah persepsi, dimana persepsi kita atas diri kita lebih baik daripada persepsi orang lain atas diri kita. GR tidak selalu negatif. GR bisa menjadi positif. ( Arvin Pradiansyah ) Sadar gak sadar, kayaknya semua orang, termasuk penulis dan pembaca, pernah mengalami yang namanya GR. Eh ngerti ge-er kan ya? hehe, kali aja ada yg belom ngerti. Kalo buat penulis, ge-er itu gampangnya adalah kita merasa menjad orang yg dimaksud orang lain, padahal kenyataanya gak. Atau bisa juga, kita merasa orang lain menganggap kita "begini" or something special, padahal sih biasa aja. Biasa dalam arti, emang tuh orang biasa begitu ke orang lain, atau ya kita yg berlebihan berprasangkanya. Dari pengalaman penulis, ge-er itu dapat terjadi kapan saja di mana saja. Misal lagi jalan yang ada orang nongkrongnya, pas lewat kita sadar diliatin sm orang itu terus mereka seakan bisik2 gitu. Rata2 respon kita akan mikir, "jangan2 n

Mentari Pagi

Selamat Pagi! Hari ini, pagi tanggal 20 September 2012, bisa dibilang hari bersejarah untuk kota Jakarta. Ya, ada pelaksanaan pemilukada, memilih Gubernur dan wakilnya untuk periode 5 tahun mendatang. Terus, kok sempet-sempetnya nulis blog, bukannya milih?! hehe, biarin dong, lah tps nya aja baru buka. Penulis terdaftar menjadi pemilih di dalam TPS 59 Cijantung. Lokasi TPS nya gak jauh2 amat, depan rumah kok. itu mah tinggal ngesot doang! xD Tadi sempet ngintip dari lantai 2, sekitar jam setengah 7 baru ada panitianya sama saksi satu orang. Saksinya ini perempuan, kayaknya sih dari PKS, eh, pasangan calon gubernur Foke-Nara maksudnya. HNW kan udah gak ikutan lagi. Kok penulis tau? ya nebak aja sih, soalnya si saksi ini berpenampilan tipikal kader pks :p *if u know what I mean *. Keliatannya sih masih muda, mungkin mahasiswi, hm anak mana ya, gimana ya biar bisa kenalan #eeaaa xD Yah siapapun dia, apapun hasil pemilukada ini, yang pasti ini adalah awal baru untuk Jakarta. Kita

Nyaman gak ya..

Sering banget penulis membaca atau mendengar istilah "Comfort Zone" alias zona nyaman. Pasti pernah denger kan? ya sesuai namanya, sebuah zona atau kondisi yang membuat kita merasa nyaman. Tapi kok banyak yang nyaranin untuk keluar dari zona nyaman ya? rata-rata yang bilang gitu tuh orang2 top, trainer, pengusaha, gitu 2 deh. Emang apa yang salah sih dengan zona nyaman? Penulis sendiri memaknai zona nyaman sebagai suatu state atau kondisi di mana seseorang itu malas untuk berubah. Ya iyalah, orang udah nyaman kok, masa mau jadi gak nyaman? Nah itulah masalahnya, cenderung tidak ingin berubah. Padahal, kita bisa jadi lebih sukses dan berhasil dalam hidup jika kita mau berubah, meninggalkan zona nyaman kita. Walau penulis belum jadi orang yang sukses, setidaknya itulah yang diyakini para trainer dan orang2 sukses di dunia ini. Itulah yang sekarang penulis coba jalani.. Selama kurang lebih dua puluh satu tahun hidup, penulis tinggal bersama orang tua. Selama itu pula, a

"Istri seperti apa?"

Suatu hari seorang anak laki-laki bertanya pada Sang Ibu... “Bu, jika kelak anakmu ini akan menikah. Istri seperti apa yang mesti kupilih?” Sang ibu yang bijak pun menjawab, “Nak, seorang istri yang baik adalah dia yang saat kau pandang hilang resahmu. Saat kau bersamanya tentram hatimu. Saat kau pamit menjemput rizki, ia lambaikan tangan sambil mendo’akanmu...” “Tapi Bu... Aku kan belum tahu sifatnya. Bagaimana aku dapat mengenalnya” Sang Anak menyela. Sang Ibu menjawab “Nak... jika kau ingin melihat kasih sayangnya padamu, lihatlah bagaimana ia memuliakan ayah bundanya. Jika kau ingin tahu apakah ia kasih terhadap anak-anakmu kelak, lihatlah perlakuannya terhadap adik kakaknya.” Sang Anak termenung sejenak... Sang Ibu menandaskan kembali “Nak... jodohmu sudah ada ditangan-Nya. Jangan pernah khawatir. Khawatirlah jika kau belum bisa memperbaiki diri. Khawatirlah bila engkau belum pantas menjadi suami bagi pendampingmu. Khawatirlah jika ibadahmu hanya tuk dilihat olehnya.

Monolog #3

Ini adalah lanjutan dari monolog #1 dan #2 . Hei, dia sangat cantik ya? Udah deh jangan mulai lagi. Ah, sok cool banget sih. Lo cowok normal kan? Ya iyalah, udah kena azab kali kalo gue gak normal. Makanya, jawab deh yg jujur, gw cuma minta pendapat kok. Dia cantik kan? Kalo iya, mang napa? Lu suka gak sama dia? Tuh kan mulai lagi. Yee sensi amat sih. Kalo gak suka mah ya blg aja gak suka. berarti lu suka kan..? Enggak. Alah pura-pura. Suka mah bilang aja suka. Gak ada yg salah toh kalo lu suka ama dia? emang ada larangannya? Terserah gw dong. Emang gak ada sih yg larang, tp itu bisa berkembang jadi sangat dekat dgn hal yang dilarang. Ah sok tau lu, emang lu pernah ngalamin? Lu juga pura-pura lupa lg, ya jelas pernah waktu gw awal-awal ketemu lu. Jelas-jelas loe yg jerumusin gw! Ups..sorry sob, aye lupa, soalnya ane kan banyak obyekan jg di tempat lain, hehe. Santai aja kali sob, sekarang lu kan udah ngerti batasan2nya. gw sih cuma pengen tau aja perasaan lu..ka

NO INSTANT!!!

Bener deh, untuk mencapai impian, gak ada tuh yang namanya jalan instan. Tapi, selama ada keinginan alias TEKAD yang bulat, insya Allah akan selalu ada JALAN nya.. Udah sih, mau ngingetin diri aja. :D

Nulis apa ya?

Yak judulnya sudah mencerminkan isi hati penulis akhir-akhir ini, hehe, curcol dikit lah. Bener sih, sejak liburan yang diisi dengan Kerja rodi Praktik rasanya kangen banget buat nulis sesuatu, even just a word. Gak satu kata juga sih, intinya ya nulis deh, apapun itu. Hasrat nulis itu untungnya sedikit tersalurkan dengan jejaring sosial yang namanya twitter. Yah walaupun hanya 140 karakter, setidaknya bisa lah ‘mengeluarkan’ pikiran dengan gaya baru. Tapi tetep sih, gak bisa menggantikan blog di hatiku..hihi So, dengan semangat yang memang naik turun, dengan terpaksa senang hati penulis mulai membenahi blog ini yang lagi-lagi terbengkalai sejak terakhir kali mengikrarkan diri untuk lebih update. Berkaca dari pengalaman sebelumnya,,ceileh berkaca,,maka sekarang gak usah gembar-gembor deh pengen lebih sering nulis di blog. Let it flow ajah, lagi pengen nulis ya tuliis, lagi gak pengen ya udah jangan dipaksa (kecuali itu tugas kuliah :p). Nah sekarang pertanyaannya: nulis a

Baru

Okay, this is my first official post on new blog themes. Memutuskan untuk mengikuti template dinamis dari Blogger, daripada repot-repot nyesuaian tema yang ada. Agak aneh sih emang tema seperti ini, tapi cukup keren buat penulis..yah, semoga para pembaca juga suka ya!

Lelah, semoga Lillah..

Sebulan lagi masa kuliah akan berakhir. Tepatnya, tanggal 30 Mei sudah masa UAS. Entah apa aja yang sudah kulakukan, namun rasanya lelah sekali semester ini. Memang, work load nya paling tinggi, sejak semester pertama. Lelah, pasti. Pertanyaannya, apakah semua ini dilakukan Lillah, untuk (mencari ridho) Allah semata? wallahu'alam, hanya Allah yang dapat menilai. "Ruang kerja", Cijantung. Di tengah pengerjaan tugas dgn deadline 6 jam lagi.

Semester Baru

Alhamdulillah, semester enam resmi dimulai. Mencoba menepati janji untuk terus menulis di sini, maka hadir tulisan ini xD Minggu kemarin, baru ikut pelatihan Cisco dalam rangka Developing Local Talent in Technology, yang kalo gak salah semacam program CSR nya Cisco gitu. Total waktu 5 hari, dari jam 9 sampai jam 5 sore. Yang diajarkan materinya merupakan yang dites untuk level sertifikasi CCNA. Gak tau sih bener atau gaknya, tapi emang materinya lumayan banyak dan hampir semuanya praktek. Ada juga sesi profesional development, yang ngebahas tentang jalur karir profesional gitu. Alhamdulillah bisa sempet ikutan, mudah-mudahan bisa cerita lebih banyak di post selanjutnya. Nah, untuk kuliahnya di semester ini, kayaknya bakal lebih seru lagi. Kuliahnya 20 sks, insya Allah ditambah jadi asisten dosen (asdos) untuk dua mata kuliah. Belum lagi amanah sebagai pimpinan DPM Fasilkom, dan beberapa peran lain. Hari ini aja (selasa), rasanya udah kayak di rtengah semester yg biasanya banyak t

Monolog #2

Hei, dia online tuh So what? Ah kau, masih saja berpura-pura Pura-pura apa? Pura-pura gak peduli, padahal aku tahu kau memperhatikan namanya lebih lama dari yg lain Oh ya? aku tak merasa begitu Cih, masih saja mengelak. Aku tahu, kamu suka kan sama dia? Suka siapa? jangan menuduhku tanpa bukti! oh jadi benar ya? aku mengerti jalan pikiranmu, kau tak mengelak, kau hanya minta buktinya Apa sih maumu?? Ah, pertanyaan retoris. aku hanya ingin mendukung perasaanmu itu kok. Perasaan apa? Ya suka sama si dia itu. kalian berdua memang serasi kok. Hei, jaga bicaramu! aku tak suka komentarmu itu Jangan munafik lah, kau sebenarnya senang kan dibilang seperti itu

Teringat

Entah kenapa akhir-akhir ini teringat lagunya sheila on 7 - Pemuja Rahasia. Teringat juga seorang teman yang juga teringat lagu ini, beberapa tahun yg lalu (udah lama maksudnya xD) Mau nonton video klipnya? nih: (tapi nonton di yutub ya) Liriknya tuh somehow memang menggambarkan bagian kehidupan sehari-hari yg dialami banyak orang, termasuk saya. Memang sih, saya mudah suka atau tertarik kepada seseorang, baik pria atau wanita. Tapi karena saya normal, lebih banyak ke wanita sih xD *beda konteks* Tapi saya jadi mikir, emang saya nya aja yang mudah tertarik atau memang banyak perempuan orang yang memang mengagumkan di sekeliling saya? mungkin juga dua-duanya sih.. Apapun itu, saya hanya berharap orang-orang keren yang saya kagumi itu dapat menjadi orang besar dan bermanfaaat untuk sesamanya. Mungkin juga, boleh lah berangan, kuharap bisa ber- partner seumur hidup dengan salah satu orang itu..semoga. #kode

Monolog #1

Hei, berhentilah menggodaku Kau bodoh ya? memang itu tugasku Setidaknya, jangan paksa aku melakukannya kau memang beneran bodoh atau apa sih? aku tak pernah memaksamu, hanya menyampaikan pendapatku Bohong, kau pasti membujukku untuk melakukannya enak aja, memang kamunya aja yg suka melakukan itu, ya kan? ngaku aja deh! Tidak! aku sudah berjanji untuk tidak melakukan itu lagi! haha, kau tak bisa membohongiku, semua terlihat jelas di kepalamu Kau bisa membaca pikiranku? bodoh, aku sudah lama berprofesi seperti ini, aku sudah hafal tabiat manusia sepertimu Aku gak percaya, memang apa yang kau tahu tentangku?? cih, mudah sekali ditebak. aku tahu kau pada dasarnya senang untuk melakukan hal itu, walaupun selama ini kau terus berusaha membantahnya. itu memang sudah naluri manusia, kau tak kan bisa mengubahnya. Grr..baiklah, aku mengaku! aku memang suka itu, apa salahnya?? haha akhirnya kau mengakui juga kan. bagiku tak ada yg salah, justru aku senang kau berpikiran seperti

Re-introduction

Sekarang saya akan mencoba lebih lepas lagi dalam menulis. Bukan lepas kacamata, lepas tanggung jawab, apalagi lepas baju, bukan itu. Lepas dalam menulis bagi saya yaitu langsung aja nulisin apapun yang melintas di pikiran, gimana pun bentuk atau frasenya. Ya kayak gini contohnya. Di tulisan-tulisan saya sebelumnya, saya cenderung menulis sesuatu menjadi draf dulu, baru kemudian dibaca ulang untuk diverifikasi apakah udah cukup enak dibaca atau gak. Yah, walaupun gak terlalu strict juga, tapi tetep aja proses kayak gitu memakan waktu yg cukup lama. Itupun kalo jadi ditampilin, gak sedikit yg malah jadi kurang pede untuk ditaro di blog. Alhasil, jarang update deh ini blog. Nah untuk sekarang, berhubung udah pake domain sendiri, walaupun engine blognya masih numpang blogspot, saya ingin memperkenalkan kembali blog ini kepada para pembaca yang budiman dan budiwati. Jadi intinya, blog ini punya saya , dan visi saya untuk blog ini adalah: Menghimpun hikmah, menebar manfaat! Yang b

Liburan (1)

Liburan kali ini sudah kutetapkan untuk perbaikan gizi 'hati' dan 'pikiran'. Hati, untuk ditata kembali, dipasangi firewall , diupdate lagi antivirusnya , dan insya Allah dilatih terus agar tidak mudah terjangkiti penyakit-penyakit hati, di mana salah satunya adalah galau cinta :p Pikiran, akan di- maintenance supaya tetap tajam dan hanya memikirkan sesuatau yg berguna, tidak cepat lelah, dan bisa semakin berkembang kedua belah otakku ini. Jangan sampai aset paling berharga untuk manusia ini hanya digunakan sebelah.. Yahya M, dari labkom 07, sesaat sebelum berangkat ke cikoneng untuk perbaikan gizi 'hati'~~

Tak Tertahan

Tak tertahan. Tak terbendung. Hasrat. Untuk menulis. Akhirnya tulisan baru, di tahun yang baru. Semoga bisa lebih bermakna dan bermanfaat, nanti. Sekarang, selesaikan yang terdekat.