Langsung ke konten utama

Klarifikasi

Ok, this is another posting. Oke, ini adalah tulisan lain. (kali aja ada yg gak ngerti bahasa inggris :p)

Kali ini penulis ingin mengklarifikasi soal pemberitaan miring yang telah beredar luas di masyarakat (emang pejabat). Jadi penulis sudah memutuskan akan menggunakan blog ini untuk sharing cerita atau pikiran pribadi yang mungkin bermanfaat untuk orang yang membacanya. Tadinya penulis ingiiin sekali berbagi tentang hal-hal teknologi dan pengetahuan khususnya di bidang komputer dan dunia maya. Udah banyak idenya, namun belum terealisasikan secara nyata. Penulis pikir, sebenernya udah banyak sih di internet itu artikel-artikel tentang (hampir) SEMUA permasalahan di dunia komputer. Anda tahu Google kan? (quote from Operating System's Lecturer)

Jadi karena itu, mungkin nanti saja bikin ulasan tentang teknologi komputer dan kawan-kawan itu di tempat lain. Penulis udah bikin blog lain sih, yang visinya itu menghimpun pengetahuan dari berbagai bidang yang dipelajari oleh alumni-alumni rohis sman 8 di kuliahnya masing-masing. Jadi kalau mau nulis tentang teknologi, entah itu tutorial, tips trik software, review pribadi, tanggapan isu teknologi, dan sebangsanya, insya Allah akan ditaruh di Blog itu. Blog yahyaman ini hanya akan berisi catatan kehidupan aja, bisa cerita pengalaman yg menyenangkan, kegalauan yg tiba-tiba, perbincangan yang menginspirasi, tugas dan kerjaan yang 'asik', apapun itu, namun memiliki satu tema yang sama: Menghimpun hikmah, menebar manfaat.

Penulis sangat berharap apa yang penulis alami di kehidupan nyata, bisa diambil hikmah baik yang nyata maupun maya, dan bisa dikemas dalam sebuah bentuk tulisan bermanfaat untuk orang lain. Setidaknya, setelah orang membaca tulisan-tulisan itu, mereka merasa mendapat suatu pelajaran atau info yang bermanfaat, setidaknya pengingatan akan sesuatu, dan membuat dirinya bagai menemukan air di tengah lautan, ya air, air tawar..

Oke dah, semoga harapan itu dapat tercapai. Aamiin..

Komentar

  1. mau nulis aja ribet banget deh, ngga mulai-mulai :p

    #komentarIseng :p

    BalasHapus
  2. sekarang yg penting bukan mulainya, tapi finishing-nya..:D

    BalasHapus

Posting Komentar

silakan komentar

Postingan populer dari blog ini

Daftar Pranala Blog-nya anak Jagung

Yak berikut daftar pranala blog anak fasilkom ui 2009 alias Jagung. Dicari dan diambil dari berbagai sumber secara brute force. Yang diambil adalah blog dengan domain sendiri atau yang ada di blogspot, wordpress, blogsome, deviantart, tumblr, .co.cc, dan livejournal. Selain itu seperti formspring dan twitter tidak dimasukkan karena kayaknya bukan termasuk kategori 'blog'. Kalau ada yang ingin menambahkan atau justru tidak ingin dimasukkan, feel free to contact me :)

Satu Tahun Kemudian

Ibarat film, blog ini mengalami percepatan lini masa ke satu tahun mendatang, sejak entri pos terakhir ada. Tidak sama persis sih, karena memang secara harfiah setahun (lebih) kemudian baru nulis lagi, bukan percepatan. Hahaha, cuma bisa ketawa miris xD Banyak banget yang sudah terjadi selama setahun terakhir ini. Buat teman-teman saya yang terhubung di media sosial, khususnya facebook, tentunya tahu peristiwa bersejarah untuk saya tahun lalu: menikah. Sejak saat itu, dunia yang tadinya seakan diputar dalam pola warna grayscale dari kacamata seorang jomlo, berubah menjadi full color . :D sumber

Ekspektasi

Seorang kawan pernah nge-tweet, "If you expect nothing, you'll get everything". Sekilas sih emang bener, kalau kita gak ekspek apa2, maka semua yang kita dapat akan menjadi suatu hal yang cenderung menyenangkan. Ada yang bikin rumus, kebahagiaan = realita - harapan. Ketika harapan/ekspektasi dihilangkan (0), maka realita apapun yang terjadi akan menjadi sumber kebahagiaan. Sayangnya, semua itu hanya teori. sumber Walau secara pikiran sadar kita bilang ke diri sendiri, "Jangan berharap apa-apa", secara berulang-ulang, pikiran bawah sadar kita sesungguhnya sudah memiliki harapan itu sejak awal, bahkan sebelum kita memikirkannya. Bisa aja kita menyangkal, tapi tetap saja harapan atau ekspektasi itu tetap ada di sana. Maka, yang paling bisa kita lakukan bukan lah menghilangkan ekspektasi itu, tapi mengelolanya (manage). Dari mana datangnya ekspektasi? Dari mata turun ke hati katanya. Atau lebih tepatnya secara sains, dari mata naik ke otak. Artinya, segala i