Langsung ke konten utama

Mau dibawa kemana...

Semuanya telah kuberi, dengan kesungguhan hati untukmuu, hanya untukmuu ** tak perlu kau tanya lagi siapa pemilik hati ini, kau tahu pasti dirimu ## tolong lihat aku dan jawab pertanyaanku mau dibawa ke mana hubungan kita jika kau terus menunda-nunda dan tak pernah nyatakan cinta mau dibawa ke mana hubungan kita ku tak akan terus jalani tanpa ada ikatan pasti antara kau dan aku (to **, ##) Ehem2, pasti kawan-kawan sudah sangat familiar dengan lirik lagu di atas kan? gak gaul banget kalo gak tau, pasti deh di rumahnya gak punya tv atau radio..hehe. Yak itu adalah lirik lagu dari sebuah grup musik bernama Armada bus band yang berjudul ‘Mau di Bawa ke Mana’ (?). Yah walaupun banyak yang menganggap itu hanyalah satu dari sekian banyak lagu alay atau lebih jujurnya kejamnya dibilang sampah, tapi menurut ane isi dari lirik lagu tersebut mengandung suatu makna yang cukup dalam bagi siapapun..tak terkecuali buat aktivis dakwah (AD). Wah wah wah, apa pula ini maksudnya? gini, lagu-lagu yang katanya ngetop sekarang emang gak jauh dari masalah-masalah cinta dengan berbagai macam turunannya. Dari lagu yg cerita tentang putus lah, selingkuh, ditinggal mati, sampe yg cinta satu malam..hiii, nauzubillah dah. Lantas, apa hubungannya dengan aktivis dakwah? Gampang aja, banyak yang menganggap AD itu gak (boleh) pacaran, (emangnya AD doang yg gak boleh?) padahal AD juga manusia biasa! Pasti pernah denger kan yang namanya pms (bukan pms yg itu, tapi pirus merah sedikit) atau lebih dikenal dengan nama vmj (virus merah jambu) yang sangat sangat mematikan, bahkan denger namanya aja membuat para aktivis bergidik (lebay).. Sudah menjadi rahasia umum, atau malah terkesan basi, tidak sedikit AD di mana pun pernah menjadi korban vmj. Biasanya kalo sampe jadian alias pacaran, dari sudut pandang AD yg lain, ya udah lepas deh gak tau kemana lagi tuh orang, terlebih jika tidak ada yang berusaha untuk menyadarkannya. Lebih parah lagi malah ngasih ‘selamat’, padahal mereka butuh ‘diselamatkan’. Tapi tau gak? Itu baru vmj level 1! Masih ecek-ecek, biasa banget. Level selanjutnya itu vmj yang menjangkiti AD tapi si AD itu tidak sadar terjangkiti! Nah ini baru keren, eh maksudnya lebih bahaya. Apalagi kalo yang terjangkiti itu dua2nya AD, satu ikhwan satu akhwat, eeaaa...semoga para pembaca mengerti yang ane maksud. (bagus deh klo gak ngerti) (maksudnya ikhwan-akhwat berhubungan intens kayak orang pacaran tanpa ikatan pernikahan) Nah kembali lagi ke lagu. Jika sedikit dimodif, ternyata ada pesan ‘tersembunyi’ lho di balik lagu Armada band tersebut...dengan sedikit perubahan (mudah2an gak dibilang plagiat), ternyata lagunya jadi kayak gini nih:
... tolong lihat aku dan jawab pertanyaanku mau dibawa ke mana hubungan kita jika kau terus menunda-nunda dan tak pernah mengajak nikah (atau: dan tak pernah datang mengkhitbah) mau dibawa ke mana hubungan kita ku tak akan terus jalani, tanpa ada ikatan pasti antara kau dan aku ...
Hmm, hayo gimana? Lirik di atas kayaknya sih pas banget nih buat para AD yang sedang terjangkit vmj, terutama buat yg ceweknya. coba aja dinyanyiin sekalian, biar lebih enak dengernya. Dan ternyata ada pesan yang sangat-sangat bagus lho, yaitu baris yang ane bold tuh.
‘ku tak akan terus jalani, tanpa ada ikatan pasti’
Memang sudah seharusnya seperi itu seorang aktivis sejati..tak akan mau terlibat lebih jauh bila tak ada ikatan yg bener-bener pasti,riil, dapat dipertanggungjawabkan, yaitu menikah. Ngapain lah sembunyi-sembunyi, mempertaruhkan reputasi, potensi berdosa besar lagi, kalo ada jalan keluar yang lebih enak dan suci. Simpelnya, menurut ane lagu itu mengajak kita, gak hanya para aktivis tapi juga semua muslim, untuk tegas kalo mau menjalin hubungan (cinta2an) dengan lawan jenis, take it (ke pernikahan) or leave it sekalian.. Karena jika tidak demikian, lagu yang sama pun sudah mengingatkan kita..
... tak perlu ku tanya lagi siapa pemilik hati ini, aku tahu pasti diri-Mu ...
Sehingga, bila kita dengan seenaknya merasa memiliki hati orang lain dan seakan-akan ‘memberikan’ hati kita seenak udel, mau dibawa kemana hubungan kita dengan Sang Pemilik Hati? n.b: mohon maaf bila ada yang tidak berkenan, terima kasih jika merasa terhibur :D

Komentar

  1. mau dibawa kemana hubungan kitaaaaa...
    jika kau terus menunda-nunda dan tak pernah katakan cintaaaa..
    mau dibawa kemanaaaaa hubungan kitaaaa...

    adakah hubungannya dengan status terakhirnya furqon? (kedip2)

    BalasHapus

Posting Komentar

silakan komentar

Postingan populer dari blog ini

Daftar Pranala Blog-nya anak Jagung

Yak berikut daftar pranala blog anak fasilkom ui 2009 alias Jagung. Dicari dan diambil dari berbagai sumber secara brute force. Yang diambil adalah blog dengan domain sendiri atau yang ada di blogspot, wordpress, blogsome, deviantart, tumblr, .co.cc, dan livejournal. Selain itu seperti formspring dan twitter tidak dimasukkan karena kayaknya bukan termasuk kategori 'blog'. Kalau ada yang ingin menambahkan atau justru tidak ingin dimasukkan, feel free to contact me :)

Satu Tahun Kemudian

Ibarat film, blog ini mengalami percepatan lini masa ke satu tahun mendatang, sejak entri pos terakhir ada. Tidak sama persis sih, karena memang secara harfiah setahun (lebih) kemudian baru nulis lagi, bukan percepatan. Hahaha, cuma bisa ketawa miris xD Banyak banget yang sudah terjadi selama setahun terakhir ini. Buat teman-teman saya yang terhubung di media sosial, khususnya facebook, tentunya tahu peristiwa bersejarah untuk saya tahun lalu: menikah. Sejak saat itu, dunia yang tadinya seakan diputar dalam pola warna grayscale dari kacamata seorang jomlo, berubah menjadi full color . :D sumber

Ekspektasi

Seorang kawan pernah nge-tweet, "If you expect nothing, you'll get everything". Sekilas sih emang bener, kalau kita gak ekspek apa2, maka semua yang kita dapat akan menjadi suatu hal yang cenderung menyenangkan. Ada yang bikin rumus, kebahagiaan = realita - harapan. Ketika harapan/ekspektasi dihilangkan (0), maka realita apapun yang terjadi akan menjadi sumber kebahagiaan. Sayangnya, semua itu hanya teori. sumber Walau secara pikiran sadar kita bilang ke diri sendiri, "Jangan berharap apa-apa", secara berulang-ulang, pikiran bawah sadar kita sesungguhnya sudah memiliki harapan itu sejak awal, bahkan sebelum kita memikirkannya. Bisa aja kita menyangkal, tapi tetap saja harapan atau ekspektasi itu tetap ada di sana. Maka, yang paling bisa kita lakukan bukan lah menghilangkan ekspektasi itu, tapi mengelolanya (manage). Dari mana datangnya ekspektasi? Dari mata turun ke hati katanya. Atau lebih tepatnya secara sains, dari mata naik ke otak. Artinya, segala i