OUTBONDHOLIC ANCOL ADVENTURE PARK OutbondHolic Ancol Adventure Park, is a blend of fun, trekking activity, survival program, and interactive and motivate fun games. Diatas lahan seluas lebih dari 1,5 hektar, tim profesional akan membimbing peserta outbond untuk melakukan trekking ke area outbond. OutbondHolic Ancol Adventure Park didesign untuk dua sirkuit, yaitu sirkuit anak-anak ( usia 6-12 tahun) dan sirkuit remaja dan dewasa ( 12 tahun ke atas). Setiap sirkuitnya dibagi berdasarkan empat zona yaitu zona hijau, zona biru, zona merah dan zona hitam.Setiap zona terdapat kurang lebih tujuh sampai delapan games. Kapasitas pemain untuk sirkuit dewasa OutbondHolic sekitar 35 orang/jam dan kapasitas sirkuit anak-anak sekitar 60 orang/jam. Permainan outbond dimulai dari sirkuit teringan dengan tingkat kesulitan yang rendah dilanjutkan sampai sirkuit terberat dengan tingkat kesulitan tinggi. Peraturan ini diberlakukan untuk mempersiapkan individu dan kelompoknya agar benar-benar siap ketika menghadapi tantangan dengan tingkat kesulitan yang tinggi. Produk unggulan produk outbond Ancol adalah Flying Fox sepanjang 480 meter dan ketinggian sekitar 7 lantai gedung bertingkat. Tujuan pelatihan adalah: - leadership & followership : kepemimpinan dan kekompakan,
- personal & team confidence: kepercayaan diri individu dan kelompok,
- team work building : membangun kerjasama kelompok,
- problem solving & decision making : pemecahan permasalahan dan solusi,
- mentality development : pengembangan potensi diri,
- corporate development : pengembangan perusahaan
- positive mental attitude : membangun sikap mental professional,
- fun : kegembiraan, kesenangan.
Daftar Harga OUTBOND | Weekday | Weekend |
Individu Dewasa 3.5 Sirkuit | Rp. 50.000,- | Rp. 60.000,- |
Individu Dewasa Paket FFE | Rp. 70.000,- | Rp. 80.000,- |
Individu Dewasa Paket Sirkuit + FFE | Rp. 100.000,- | Rp. 120.000,- |
Individu Anak-anak 4 Sirkuit | Rp. 50.000,- | Rp. 60.000,- |
Rombongan Dewasa 3.5 Sirkuit | Rp. 44.000,- | Rp. 52.800,- |
Rombongan Dewasa Paket FFE | Rp. 61.600,- | Rp. 70.400,- |
Rombongan Dewasa Paket Sirkuit + FFE | Rp. 88.000,- | Rp. 105.600,- |
Rombongan Anak-anak 4 Sirkuit | Rp. 44.000,- | Rp. 52.800,- |
Keterangan : - Harga berlaku per tanggal 5 Januari 2009
- Jumlah Rombongan minimal 25 orang
- Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi telp. 021 - 64713177 atau 021 - 6403249/50 ext. 421/422, Fax 021 - 64713177
- Harga sewaktu - waktu dapat berubah tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
- Harga yang berlaku harga di Unit yang bersangkutan, jika ada perubahan harga.
Dikutip dengan pengubahan seperlunya.
Well, di atas itu adalah sedikit informasi mengenai sebuah tempat bernama OutbondHolic yang berlokasi di dalam wilayah Taman Impian Jaya Ancol. Kenapa tiba-tiba nulis kaya gituan ya? ada yang tau?? huehehe, sebenernya sih hari rabu yang lalu (10/6) baru aja main di sana. Kebetulan pas lagi ada acara pembagian undangan wisuda di sekolah, langsung aja deh sekelas meluncur jalan-jalan ke sana, udah direncanain sih. And do you know? pada akhirnya untuk pertama kali (dan mungkin terakhir) gw ikut juga jalan2 kelas!! Wow, rekor!! hahaha. Yes, selama kelas tiga memang gak pernah ikut jalan gtu, selain untuk foto BT. Entah sudah berapa kali jalan2 or nonton gak ada yang gw ikutin. Alesannya sih sederhana, malas. hehe. Secara ke sekolah selalu naik motor, duit pas2an, kadang banyak urusan tak terduga, dll. Selain itu juga mikir kalo ikut pasti keluar duit, bikin capek n ngantuk
(emang dari awalnya udah suka ngantuk sih), takut ngeliat yang ‘macem2’ (krna di tengah kota),dll lagi. Tapi intinya sih males aja. Susah deh dijelasin, hehe. Akan tetapi saat liburan ini akhirnya pecah telor juga, tapi gak tau telor siapa ya itu yang pecah. :hammer: Yah daripada liburan gak banyak gerak, udah lama juga gak olahraga, mending ikutan outbond deh.
Anw, sebenernya gw mau nulis pengalaman selama minggu ke-2 bulan juni ini. Prolog di atas supaya menarik perhatian aja biar pada baca terus, hehe. Langsung aja dah: Senin-Selasa Just another holiday. Alias gak ada yang terlalu spesial. Seperti biasa kebanyakan cuma maen komp+online, nulis postingan baru tentang bersyukur dan data snmptn, and so on. Udah lah gitu aja. Rabu Nah ini dia lanjutan yang di awal tadi. Ditulis dengan gaya timeline aja ye biar gampang. 05.00-07.00: seperti biasa bangun++, nonton berita bentar, langsung siap2 berangkat ke sekolah. Eh pas mau berangkat motor yang biasa dipake (shogun) bermasalah, ban kempes dan diduga bocor. Ya udah deh pake yang lain, si supra mantan, alias supra X (eks). Di jalan gak perlu diceritain lah ya, alhamdulillah lancar kok. (siapa juga yang mau baca ye,haha) 07.55-12.00: sampai di sekolah dengan selamat, dan sangat bersemangat melihat teman2 yang sudah lama tak bersua. di lapangan lagi pada maen bola, dan di sekitarnya lautan jaket biru berkerumun layaknya lebah madu. eh gak nyambung ya, biarin ajalah. Tak lama muncul pengumuman dari speaker sekolah dan terdengar suara khas pak roni memberitahu acara akan segera dimulai di av grande. ya wes semuanya langsung menuju lantai 3 deh. Ruangan pun langsung penuh sesak diisi oleh angkatan 2009, yang terlambat masuk dengan terpaksa harus duduk di koridor kursi atau di bagian paling depan. Pak Roni menjelaskan berbagai hal tentang wisuda, dari sejarah sampai tata cara masuknya. Sekitar sejam kemudian acara selesai dan masing-masing orang/kelas tampaknya punya acara sendiri. Seperti yang sudah diberitahu sebelumnya, kelas gw—XII Ipa F—berencana untuk melakukan exercise di arena outbond ancol. Setelah bercengkrama dan lain-lain di sekolah, akhirnya kami pun berangkat dengan memakai sarana transportasi kebanggan ibukota, transjakarta. Dari sekolah naik metromini 61 dulu dengan ongkos seribu sampai di halte bus Kebon Pala. Well, karena yang ikut mencapai setengah+1 kelas (20 orang) dan busnya selalu penuh, akhirnya keberangkatan terbagi dalam beberapa kloter. Kloter pertama kalau tidak salah diisi oleh medi, dani, dan rani. Mungkin mereka terlalu ngebet pengen cepet2 kali ye, jadi cuma bertiga deh tuh. Kloter 2 beberapa menit kemudian isinya cowok semua, mereka adalah gw, haris, emil, rama, dito, denis, dan fino. Sisanya kloter 3 cewek semua, hm kalau tidak lupa sih yaitu puma, yufie, tata, tebo (nidia), amel, imeh, caetline, wieke, dan fitri. Satu lagi si ridho gw lupa dia kloter berapa ya berangkatnya..udahlah, datar ini mukanya. hehe, peace dho.. 12.00-18.00: Singkat cerita, sampe deh di tempat outbondnya. Beberapa kawan langsung menuju tempat reservasi untuk memesan tempat, bukan tempat makan tentunya. Ternyata oh ternyata pas hari itu lagi ada rombongan dari Sekolah mana gitu, dresscode nya item2, udah kaya perguruan apa gitu. Kata mbak-mbaknya kami mungkin baru bisa mulai jam satu, so ishoma dulu deh. Oh iya, si fino kebetulan bawa rubik v-cube yang 5x5x5 dan 7x7x7, jadi dengan rasa penasaran gw nyoba2 buat maenin itu. Lumayan lah mengisi waktu luang, tapi cukup menguras otak juga. Beberapa puluh menit kemudian, akhirnya mulai juga kegiatannya. Pertama2 untuk keamanan dan keselamatan, tas dan barang bawaan lainnya dimasukin ke loker (dan itu bayar lagi 5rb) dan kami pun dipakaikan sebuah sit harness, itu loh yang dipake di pinggang pas outbond. Sebelum benar-benar terjun di alam bebas, kami harus mengikuti pemanasan dan sedikit briefing tata cara outbond oleh pemandu. Kami diajari mengenai tanda atau rambu-rambu yang harus dipatuhi untuk keselamatan selama kegiatan dan penggunaan alat yang terpasang di harness. Dengan banyak canda tawa briefing berjalan dengan aman dan lancar. Dengan paket termurah yang kami pilih, yaitu yang 3 Circuit, kami pun digiring menuju Sirkuit Hijau. Katanya sih yang paling gampang,dan ternyata memang relatif mudah dan tidak terlalu menantang rintangan-rintangannya.
hehe. Diawali dengan berjalan meniti tali dengan cara menyamping, kemudian ada meniti balok kayu yang kecil, ‘jembatan’ goyang, jembatan jaring, dan diakhiri dengan flying fox yang berujung jaring untuk turun. Lumayan lah buat pemanasan. Btw, sebelum lanjut sirkuit berikutnya tiba-tiba hujan turun dan memaksa kami menghentikan sementara kegiatannya. Namun tak sampai 10 menit sudah cukup reda dan bisa lanjutin deh. Sirkuit Biru. Di sini tantangannya lebih mantap daripada yang Hijau. Awalnya kami harus naik jaring ke atas, terus meniti jembatan ‘jogging’ (karena bisa jogging di situ), melewati dua utas tali untuk sampai checkpoint berikutnya, jalan di jaring yang sempit, kemudian melakukan 2x flying fox sebelum akhirnya turun lewat jaring di akhir lintasan flying fox. Oya, pas mau flying foxnya cukup menegangkan loh, karena tiang tempat tali buat meluncurnya kadang goyang-goyang gitu pas dilewatin sama yang cukup berat, termasuk gw sih, hehe. Jadi bikin ngeri yang mau ngeluncur selanjutnya. Tapi alhamdulillah masih lancar-lancar aja. Sirkuit Merah. Nah di sirkuit ini sudah ada beberapa orang yang mulai berguguran. Dua orang pertama yang memutuskan untuk berhenti adalah imeh dan rani. Ngakunya sih tangannya sakit udah merah2 gitu, pastinya pegel juga sih. Ya wes sisanya lanjut terus. Pertamanya naik papan mirip wall climbing gitu tapi ini cuma papan yang dibolong2in buat tangan dan kaki. Nyampe di atas, harus fly dengan flying fox ke seberang pulau, terus melewati jembatan kayu goyang yang cukup panjang. Di sini mulai serunya. Cuaca yang semakin gelap mungkin menjadi pertanda untuk hal ini. Salah seorang kawan, sebut saja kodok, tiba-tiba terpeleset di jembatan ini. Dia pun setengah tergantung di udara, terikat pada tali pengaman. Langit semakin mendung, suasana semakin mencekam dengan suara gemuruh langit yang tiba-tiba muncul (lebay version).
Seorang petugas akhirnya mendatangi tempat kejadian perkara dan memberikan dua pilihan pada si kodok: menyerahkan diri (udahan) atau lanjutkan! Well, akhirnya dia lebih memilih untuk menyerahkan diri, alias udahan mainnya. Dia pun diturunkan dari tempat jatuhnya. Heh, sudah 3 orang yang gugur. Siapakah selanjutnya? Dan ternyata ada lagi yang jatuh di jembatan yang sama! suasana kembali memanas bung! (buat yang jatuh aja sih) dan korban kali ini bernama reinhard. Entah dia lagi mikirin hasil usm, bisnis internet, atau cucian di rumah pas lagi jalan, jadi jatoh kan. hehe. Namun berbeda dengan orang sebelumnya, dengan gaya kaskusnya dia memilih untuk meneruskan perjuangan, Lanjut Gan!
Fyi, di sirkuit ini gw termasuk kelompok empat orang belakang, berurutan bersama dengan fino, amel, dan haris, jadi bisa melihat teman-teman yang lain di depan dengan leluasa. Lagi-lagi pemirsa, terjadi sebuah ‘kecelakaan’, puma yang berada di trek sebelum terakhir—meniti potongan-potongan kayu yang tidak stabil dan cukup jauh juga menanjak hanya dengan berpegangan gantungan tali, tempatnya juga tinggi—kehilangan kosentrasi di tengah-tengah perjalanan. Medan tempur yang agak menanjak itu memaksa dia untuk tertarik mundur lagi ke awal trek yang memang lebih rendah dari tempat finish. Sang putri mano*ara pun terlihat cukup panik karena kehilangan keseimbangannya dan hanya bisa berpegangan pada tali pengaman. Kebetulan masih ada petugas yang cukup dekat untuk segera menolongnya. Akhirnya puma pun memilih untuk berhenti berjuang. Selamat jalan kawan..
Perjuangan kami yang masih bertahan terus berlanjut. Beberapa sudah mencapai garis finish dengan trek terakhir berupa flying fox. Sisanya masih berkutat dengan sulitnya trek sebelum terakhir. Ditambah dengan cuaca yang mulai turun hujan. Ternyata memang trek ini sangat sulit untuk ditaklukkan. Hampir semua orang yang lewat pernah terpeleset dan hilang keseimbangan, namun tidak ada yang menyerah selain satu orang lagi, yaitu yufie. Tampaknya dia memang sudah sangat kelelahan dan memutuskan untuk berhenti saja saat terpeleset di trek ini. Karena waktu sudah semakin sore saja, dan yang masih belum finish belum sholat asar, akhirnya gw memutuskan untuk sedikit cepat jalannya. Eh emang dasarnya udah capek en licin kayunya, hilang kosentrasi sekali langsung kepeleset deh gw. Padahal udah ¾ perjalanan tuh. Ditambah lagi kacamata gw jatoh! Jeleger! tidaak….(slow motion scene: tangan gw ke bawah berusaha menangkap kacamata yg sudah jauh terjatuh di tengah rintikan hujan, hehe) Hueh, untung masih bisa lanjutin walau penglihatan tidak sejelas biasanya. Buru-buru deh flying fox terakhir sebelum finish, dan ternyata flying fox yang ini paling asoy daripada yang lain, enak banget luncurannya dan cukup panjang, cuacanya lagi pas adem banget, untung aja gak ketiduran. Dan sampailah di garis finish berupa jaring2 pendaratan. Perjuangan akhirnya berakhir sampai di sini.
Langsung saja menuju mushola dan sholat asar, udah hampir setengah 6 coy. Setelah semuanya beres2, ganti baju, tak lupa foto-foto, jalanlah kami semua ke halte tije lagi untuk pulang. Sampai deket halte mampir dulu ke mushola lagi buat sholat maghrib karena waktunya udah masuk. Mulai deh pada bingung pulangnya gimana setelah naik busway. Beberapa ada yang dijemput dan sebagian lainnya ngikut a.k.a numpang, sisanya naik angkot/bus. Gw sendiri seperti biasa naik motor, dan motornya ada di sekolah!! ckckck. 18.00-19.30: Terpaksa deh ke sekolah dulu, padahal udah jam setengah 7 malam. Turun busway di Kebon Pala, naik ojek ke 8, satpamnya kaya udah nungguin gitu di depan lobi. Untungnya gak ditanya macem2 cuma ngobrol biasa aja, langsung disuruh ngambil motor, terus pulang deh. Nyampe rumah jam setengah 8, langsung kerasa dah pegelnya. Sumpah capek banget, pegal-pegal pula. Terakhir kali kaya ngerasa kaya gini pas pulang dari latfis pua di senayan pas dulu. Parah juga nih, udah lama gak olahraga.
Kamis-Jum’at Karena masih kerasa banget pegal linunya, ya akhirnya hanya istirahat seharian deh di rumah pas hari kamis. Jum’at sudah mulai kembali bugar, dan seperti biasa pergi halaqah (ngaji) ke Masjid UI. Topik yang dibahas cukup menarik dan satu kutipan bagus yang sangat diingat yaitu: “Menunda kenikmatan untuk merasakan kenikmatan yang lebih besar.” Cukup dalam tuh maksudnya, mudah2an ntar gw bikin pembahasannya sendiri deh. Hari jum’at juga pas pengumuman usm 2 itb, rame banget beritanya di fb. Alhamdulillah makin banyak yang diterima. Sabtu-Minggu Hari Sabtu harusnya ada acara di sekolah, namun dibatalkan karena satu dan berbagai hal, untung aja belum berangkat. Daripada nganggur, jadinya nulis resensi buku La Tahzan for Love deh. Terus siangnya sekitar jam 2, sama keluarga nonton film indonesia yang lagi hangat-hangatnya, Ketika Cinta Bertasbih. Filmnya bagus isinya, mirip sama cerita di bukunya. Nanti deh gw bikin resensi/review filmnya secara khusus. Hari minggu yang khusus paling ada janjian ketemu pas sore jam 3an sama orang tentunya di sekitar sekolah. Namun batal lagi, padahal udah nyampe sekolah, gak dibilangin lebih awal nih. Yah tapi ternyata ada hikmahnya juga dateng, kebetulan ketemu Mas Ian, punggawanya BTA8. Gw diajak ke sekret buat ngambil kaos bta8 yang belum diambil dan dikasih honor! hoo,,yeah!! duit hasil kerja sendiri untuk pertama kali! Honor itu adalah hasil magang gw di bta8 untuk ngawas tryout intensif. Lumayan lah dapet di atas cepek. Benar-benar harus banyak bersyukur deh.
Wah panjang juga ya ceritanya. Itulah pengalaman gw selama seminggu kemarin, semoga ada hikmah yang bisa diambil.
panjang. bacanya gw skip", hehe. eh tolong ya gan, nama gw wieke bukan kodok :(
BalasHapusloh sejak kapan ganti nama? :?
BalasHapushehehe..
ya kan ceritanya nama samaran gitu, kaya yg di buser gitu loh..:))
sial. emang gw penculik anak apa!!! x(
BalasHapus