Langsung ke konten utama

Terapikan hatimu..

Setelah kemarin menulis tentang vmj, tampaknya ada yang masih kurang lengkap. Bukan, bukan mau menambahkan kritik atau nyalahin orang yang pacaran. Justru karena ingin melengkapi tulisan tersebut dengan terapi vmj, cara-cara menaklukkan vmj agar tidak merajalele. Istilah kerennya sih, ‘Terapi VMJ: mengelola mahadaya cinta sesuai Al-Qur’an dan As-sunnah.' Rasanya tidak adil kan kalau nyalahin terus orang yang terjebak vmj dan akhirnya pacaran, tapi penulis sendiri tak memberikan solusi konkrit bagaimana caranya supaya tidak terkena bahaya dari vmj sendiri. Dan alhamdulillah penulis punya buku tentang itu, jadi sekalian aja ditulis di sini deh. Sebelum dibahas lebih lanjut, penulis jadi bertanya-tanya sendiri, Apa sih ciri-cirinya kalau kita lagi kena vmj? kalau yang bpcrn sih kayaknya sudah hampir dapat dipastikan ya. Di buku referensi juga kelihatannya tidak ditulis parameter2 orang yang sedang terkena vmj. Nah oleh karena itu, penulis membuat semacam kuesioner atau pertanyaan2 untuk mendeteksi hal itu berdasarkan pengalaman dan pengamatan pribadi,,hehe. Yah walaupun tidak dapat memprediksi dengan pasti, tapi lumayan lah untuk mengenali gejala2 vmj, daripada gak ada lah :p. Ini dikhususkan untuk yang gak yakin aja apakah lagi terserang vmj atau tidak. 1. Apakah akhir-akhir ini Anda menjadi lebih sering mengingat atau tiba-tiba kepikiran seseorang? Bila Ya, lanjut no.2, bila Tidak, lanjut no. 8. 2. Apakah orang itu lawan jenis dan kira2 seumuran dengan Anda? 3. Apakah Anda merasa senang jika punya kesempatan ngobrol sama orang itu? 4. Apakah mendengar suaranya saja membuat Anda senang? 5. Apakah Anda suka memandang dirinya walau dari kejauhan? 6. Apakah Anda sering mencuri pandang dengan sengaja kepadanya walaupun sesekali? 7. Apakah Anda memiliki harapan dia pun melihat Anda dengan sengaja? 8. Apakah Anda menjadi lebih bersemangat dan antusias untuk mengikuti pekerjaan/kegiatan bila dia pun ikut terlibat dalam kegiatan tersebut? 9. Apakah Anda akan merasa senang bila mendapat pesan singkat darinya/seseorang walaupun isinya tentang hal yang biasa saja? 10. Apakah Anda menjadi enggan untuk menghapus suatu sms di hp bukan karena isinya penting, tapi karena pengirimnya adalah dia/seseorang? Bila Anda menjawab YA di nomor 1 dan seterusnya, hampir dapat dipastikan Anda sedang terkena virus ini. Sebaliknya, kalau jawab TIDAK, selamat!! anda kemungkinan terbebas dari virus ini. Kuesioner ini tentunya masih banyak kekurangan, mohon maaf ye kalau ternyata gak sesuai, hehe. Sebenarnya yang mengetahui dengan akurat apakah sedang terkena atau tidak, ya diri Anda sendiri dan Allah tentunya. Gak perlu berbohong pada diri sendiri lah kalau memang lg merasa, gak ada yang tau ini kan. Yang terpenting jangan dibiarkan begitu saja hal itu, apalagi dipelihara, justru harus dibasmi dengan terapi berikut ini. Terapi 1 : Menikahlah! Ya, segeralah menikah! Tenang, jangan rame atau teriak dulu dibilang seperti itu, kalu senang atau senyum-senyum silakan aja..hehe, gak penting ah. Sebenarnya cara yang paling ampuh ya ini. Langsung aja lamar sang pujaan hati, udah beres, hehe. Itu kalau jadi cowok sih, kalau cewek ya beda-beda tipis lah, minta aja si cowok buat ngelamar, haha. Cara ini selain dapat menghindarkan dari dosa akibat vmj, malah dapat keberkahan loh. Ada banyak hadis yang diriwayatkan tentang hikmah menikah. Salah satunya ini: Anas bin Malik radliyallahu ‘anhu berkata, telah bersabda Rasululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang artinya: “Barangsiapa menikah, maka ia telah melengkapi separuh dari agamanya. Dan hendaklah ia bertaqwa kepada Allah dalam memelihara yang separuhnya lagi”. (HR: Thabrani dan Hakim). Tentu saja menikah ini untuk orang yang benar-benar sudah siap. Kalau yang masih manja dan tergantung orang tua mendingan jangan buru-buru menikah dulu deh, tapi kalau sudah yakin n mantap Lillahi Ta’ala tentunya, sok we atuh (silakan saja)..hehe. Tampaknya tak perlu panjang dijelaskan di sini ya perihal menikah, silakan cari saja sendiri berbagai hal tentang manfaat dan hikmah menikah. :) Kalau tidak mau repot silakan pilih sumbernya di link ini deh. Terapi 2: Jagalah Kesucianmu Hingga Allah Memampukanmu! Nah ini buat yang belum bisa melakukan terapi 1 alias menikah. Jangan kecewa ya kalau belum bisa nikah, hehe. Eh ada yang tau gak, terapi yang ke-2 ini benar-benar menyalin panduan dari Al-Qur’an loh, tepatnya yang ini: “Dan orang-orang yang tidak mampu kawin hendaklah menjaga kesucian (diri)nya, sehingga Allah memampukan mereka dengan karunia-Nya…”(QS. an-Nur (24) : 33) Wew, jika memang beriman terhadap Al-Qur’an, pastinya mau dong mengikuti panduan yang diberikan Allah melalui Al-Qur’an ini. Insya Allah jika kita memang benar-benar ikhlas untuk menjalankannya, pasti akan terasa nikmat, wong ini panduan langsung dari Dia Yang Maha Kuasa. Nah agak berbeda dari terapi nomor 1, terapi ke-2 ini terbagi lagi dalam beberapa poin yang lebih spesifik lagi mengenai langkah-langkah usaha untuk menjaga kesucian. Here we go:
  1. Berpuasalah!
  2. Puasa dapat menahan hawa nafsu yang kita miliki. Tentunya jika kita berpuasa dengan niat yang benar, Lillahi Ta’ala. Berdasarkan pengalaman, puasa tuh benar-benar dapat meredam segala hasrat-hasrat yang dapat menjurus ke arah tidak baik loh. Lagipula manfaat puasa sunnah itu banyak, selain dapat melindungi diri dari bahaya vmj, juga merefresh badan yang setiap hari dimasukin berbagai macam makanan dan dapat pahala tentunya. Berpuasa juga anjuran dari Rasulullah untuk para pemuda pemudi yang belum mampu untuk menikah loh, seperti yang disebutkan dalam hadis berikut ini: “Dan barangsiapa yang belum mampu (menikah), maka berpuasalah, karena puasa akan menjadi benteng baginya (dari perbuatan maksiat).” (H.R. Jama’ah) So, berpuasa sunnah lebih baik daripada diet ketat..loh kok jadi nyambung ke situ. hehe.. Asalkan niatnya karena Allah, insya Allah menjalankan puasanya tidak akan menjadi berat dan terhindar dari maksiat akibat vmj.
  3. Hendaklah Rajin Membaca dan Merenungkan Kandungan Al-Qur’an
  4. Al-Qur’an memang banyak sekali manfaat dan hikmahnya dalam hidup manusia. Tahukah Anda, selain berfungsi sebagai petunjuk hidup, Al-Qur’an juga dapat berguna sebagai obat (hati). Hal ini ditegaskan oleh Allah dalam firmannya: “Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (Q.S Yunus (10) : 57) Maka berusahalah untuk tilawah (membaca) Al-Qur’an secara rutin dan mencoba merenungkan kandungan isinya. Niscaya hati ini akan terobati dan menjadi lebih tenteram.
  5. Jaga dan Tundukkanlah Pandanganmu
  6. Tak ayal lagi, seringkali vmj pertama kali dapat menyerang melalui pandangan. Pepatah lama yang sudah sering kita dengar, ‘dari mata turun ke hati’ menjadi fakta sepanjang masa hingga saat ini. Ada pula ungkapan, ‘jatuh cinta pada pandangan pertama’. Lagi-lagi pandangan kan. Memang ini salah satu pintu masuk vmj yang sangat dimanfaatkan musuh-musuh nyata manusia a.k.a syetan untuk menjerumuskan kita semua. Tak berlebihan bila Rasul mengatakan: “Pandangan itu adalah anak panah beracun dari anak-anak panah iblis, siapa saja yang menghindarkannya karena takut kepada Allah, ia akan dikaruniai oleh Allah keimanna yang terasa manis di dalam hatinya.” (HR. Hakim) Saking bahayanya akibat yang dapat ditimbulkan mata nih, Allah sampai memerintahkan kita untuk menjaga pandangan, seperti yang tertera dalam surat An-Nuur ayat 30: “Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.”
  7. Jauhilah Segala Hal yang ‘Berbahaya’
  8. Ah takut kepanjangan, yang ini dan berikutnya pendek-pendek aja ah, jangan ada yang protes ya, hehe :D. Berbahaya di sini maksudnya semua hal yang dapat meransang kita untuk memikirkan sesuatu yang seharusnya tidak boleh kita pikirkan, terlebih yang dapat meransang libido. Wah pasti udah pada ngerti kan..kalau belum berarti masih anak kecil. hehehe. Terkadang memang sangat sulit sekali untuk menghindari hal itu, apalagi jaman sekarang ye. Namun balasan yang insya Allah kita dapat pun akan sesuai dengan beratnya godaan yang dilewati.
  9. Hendaklah Jauhi Pergaulan Bebas
  10. Untuk yang ini kira-kira idem sama yang nomor 4 ya. Bedanya, ini salah satu contoh hal yang ‘berbahaya’. :p
  11. Manfaatkanlah Waktu Luang untuk Hal Positif
  12. Nah kalau sudah menjauhi hal-hal yang berbahaya di atas, jadi ngapain dong? Isilah dengan kegiatan-kegiatan yang positif. Positif di sini yang pasti lawannya hal-hal negatif, ya iyalah, masa ya iya dong. Contohnya olahraga, nge-band, baca buku, belajar (bagi yg mau), atau mengembangkan hobi menjadi uang juga bisa. Atau ada yang tertarik ikut bisnis online/internet marketing? silakan hubungi penulis, hehe.
  13. Hendaklah Engkau Selalu Memohon Pertolongan Allah
  14. Last but not least, berdoalah untuk memohon pertolongan dan perlindungan Allah Swt. Karena tanpa izin-Nya, kita hanyalah makhluk kecil yang tak berdaya melawan keganasan dunia ini. Tak perlu banyak berkata lagi, insya Allah Anda pun sudah cukup mengerti. (padahal sebenernya udah capek nulis, :p)
Yak kira-kira itulah terapi yang bisa dilakukan. Semua hal di atas dapat dibaca lebih lengkapnya di buku Terapi Virus Merah Jambu, karya Ust.Anif Sirsaeba, MBQ. Eh tapi sadar gak, kayaknya nih ya itu semua tuh lebih cocok dilakukan sama orang yang baru kena vmj. Kalau yang sudah telanjur ‘in a relationship’ kayaknya relatif lebih susah ye, karena memang beda kondisi. Terutama masalah hubungan pribadi sama si dia. So, penulis (dgn sotoynya) akan menambah beberapa langkah yang bisa dilakukan kalau kondisinya seperti itu. Gini jg penulis pernah mengalami hal yang mirip lho..haha, tapi alhamdulillah itu tak berlangsung lama dan akhirnya kembali lagi ke jalan yang benar. Langsung aja dah, nih dia:
  • Persiapkan Diri
  • Bisa dibilang ini adalah tahapan yang paling susah. Ssusahnya itu ya terletak pada diri kita sendiri, apakah memang sudah siap memutuskan ‘hubungan’ yang telah dijalin selama ini dan menjadi teman biasa saja? Masalah yang acapkali timbul di fase ini adalah cianjur alias terlanjur. Bisa terlanjur sudah dekat, terlanjur ‘sayang’ lah, terlanjur sudah sejauh ini (tapi masih dalam batas ‘aman’), pokoke perasaan/pikiran2 seperti itu yang kadangkali membuat kita maju-mundur untuk mengambil keputusan. Belum lagi kalau kepikiran nanti gimana ya reaksi dia kalau diputusin? sedih, kecewa, marah, atau justru malah seneng? hehe, untuk yang terakhir itu kayaknya hampir gak mungkin ya. Oleh karena itu kawan, butuh persiapan dari dalam diri sendiri dulu yang mantap, sehingga segala halangan dan rintangan yang mungkin timbul nanti dapat dilewati. Persiapkan dirimu dengan amunisi2 prinsip dan kepahaman yang mendukungmu untuk berusaha menjadi orang yang lebih baik dan benar dari dirimu sebelumnya. Hal ini sangat penting sekali, karena nanti kau tidak hanya akan menghadapi satu orang saja, tapi juga syetan2 yang tidak rela bila kau mengikuti jalan kebenaran. Mereka pasti akan bersekongkol dan berusaha membuat hati dan pendirianmu goyah, menjatuhkan mentalmu sehingga kau takut untuk melakukan apa yang tadinya akan kau lakukan. Mohonlah selalu kepada Allah agar kita dikuatkan jasmani dan rohaninya untuk menghadapi semua ini, tidak mudah goyah oleh ajakan dan bujuk rayu yang sesat. Tujukan semua ini untuk berusaha selalu ada di jalan lurus-Nya, mencari ridho-Nya. Insya allah, Dia pasti menolong orang-orang yang ingin menjadi lebih baik, dan Dia pun pasti akan ‘berlari’ mendekati kita walaupun kita hanya ‘berjalan’ untuk mendekati-Nya, ya kan?
  • Sampaikanlah
  • Bila persiapan sudah cukup matang,—baik itu dari segi mental, hati, jasmani, rohani, prinsip, pemahaman, bahkan kalau ada kata-kata yang akan diucapkan dan alur skenarionya—hal yang perlu dilakukan selanjutnya ya tinggal menyampaikan itu semua. Menyampaikan pengumuman kepada si dia bahwa kita ingin menjadi pribadi yang lebih baik dan berusaha menjadi hamba yang lebih bertakwa kepada-Nya. Sampaikanlah kepadanya dengan perkataan yang dapat menjelaskan dan memberi pemahaman, tidak (terlalu) menyakiti atau dapat menimbulkan kesalahpahaman yang dapat merusak silaturahmi, juga berpesanlah pada dia agar selalu ingat kepada-Nya. Rasanya penulis tidak perlu menuliskan lebih detail lagi tentang kata-kata yang sebaiknya dipakai ya :).

Komentar

  1. ngetes emoticon
    :f :D :) :x ;;) :$ :? x(
    :@ :~ :| :)) :( :s :(( :o

    BalasHapus

Posting Komentar

silakan komentar

Postingan populer dari blog ini

Daftar Pranala Blog-nya anak Jagung

Yak berikut daftar pranala blog anak fasilkom ui 2009 alias Jagung. Dicari dan diambil dari berbagai sumber secara brute force. Yang diambil adalah blog dengan domain sendiri atau yang ada di blogspot, wordpress, blogsome, deviantart, tumblr, .co.cc, dan livejournal. Selain itu seperti formspring dan twitter tidak dimasukkan karena kayaknya bukan termasuk kategori 'blog'. Kalau ada yang ingin menambahkan atau justru tidak ingin dimasukkan, feel free to contact me :)

Satu Tahun Kemudian

Ibarat film, blog ini mengalami percepatan lini masa ke satu tahun mendatang, sejak entri pos terakhir ada. Tidak sama persis sih, karena memang secara harfiah setahun (lebih) kemudian baru nulis lagi, bukan percepatan. Hahaha, cuma bisa ketawa miris xD Banyak banget yang sudah terjadi selama setahun terakhir ini. Buat teman-teman saya yang terhubung di media sosial, khususnya facebook, tentunya tahu peristiwa bersejarah untuk saya tahun lalu: menikah. Sejak saat itu, dunia yang tadinya seakan diputar dalam pola warna grayscale dari kacamata seorang jomlo, berubah menjadi full color . :D sumber

Ekspektasi

Seorang kawan pernah nge-tweet, "If you expect nothing, you'll get everything". Sekilas sih emang bener, kalau kita gak ekspek apa2, maka semua yang kita dapat akan menjadi suatu hal yang cenderung menyenangkan. Ada yang bikin rumus, kebahagiaan = realita - harapan. Ketika harapan/ekspektasi dihilangkan (0), maka realita apapun yang terjadi akan menjadi sumber kebahagiaan. Sayangnya, semua itu hanya teori. sumber Walau secara pikiran sadar kita bilang ke diri sendiri, "Jangan berharap apa-apa", secara berulang-ulang, pikiran bawah sadar kita sesungguhnya sudah memiliki harapan itu sejak awal, bahkan sebelum kita memikirkannya. Bisa aja kita menyangkal, tapi tetap saja harapan atau ekspektasi itu tetap ada di sana. Maka, yang paling bisa kita lakukan bukan lah menghilangkan ekspektasi itu, tapi mengelolanya (manage). Dari mana datangnya ekspektasi? Dari mata turun ke hati katanya. Atau lebih tepatnya secara sains, dari mata naik ke otak. Artinya, segala i