Langsung ke konten utama

Rubik's : Going to Sub 60

Ada yang gak tau rubik? atau disebut juga kubus ajaib/magic cube? kasiaan deh lo yg gak tau…hehehe. Buat yg bener2 gak tau, rubik itu sebuah mainan berbentuk kubus yang semua sisinya dapat diputar2 dan juga setiap sisi memiliki warna yang berbeda. jadi bisa diacak2 warnanya. Tujuan dari permainannya ya menyusun kembali sisi rubik tersebut sehingga setiap sisinya mempunyai warna yang sesuai. mungkin pada awalnya keliatan mustahil, tapi asal tau aja, tak ada yang mustahil diselesaikan jika tahu rahasianya..:p Nih contoh rubik: Rubik umumnya berbentuk kubus dengan susunan mulai dari 2x2x2, 3x3x3, 4x4x4, dst. kalo gak salah sih yg paling banyak untuk sekarang 7x7x7. Selain bentuk kubus, ada juga yang bentuknya kaya bola, bintang, segitiga, dll. Yang bikin sama cara mainnya, bisa diputer2 kesana kesini jadi ngacak terus disusun lagi seperti awal. nih contoh rubik yang bukan kubus: dan masih banyak lainnya, yg kayaknya sih kebanyakan ‘made in china’, huehehe. Tiba-tiba jadi pengen ngepost tentang rubik gara2 udah dua hari ini ane kembali bermain dengan rubik kesayangan..^^ setelah perjuangan panjang nan melelahkan, akhirnya tuh rubik yg tadinya berwarna putih semua sehingga tak dapat dibedakan sisi2nya, jadi bener lagi warnanya. yeyeye.. rubiknya jadi gini gan: http://www.zortin.com Lumayanlah mirip kaya pas pertama beli, jadi serasa nostalgia..hehe. Abis seharian kemaren latihan muter2 lagi, alhamdulillah rekor pribadi untuk menyelesaikan rubik udah di bawah 60detik alias sub 60, yaitu 55 detik. itu juga ada hokinya karena ada satu step yang diskip..biarin lah yang penting rekor..hhe. tapi ternyata baru sekali itu aja yg sub 60, sisanya masih di atas semenit, ya rata2nya juga masih satu menit sekian belas detik sih. Kalo dibandingin ma temen2 yg maen rubik juga masih kalah jauh neh, maklum lah baru sekrang mulai maen rubik lagi, huehehe. Ada yang jadi tertarik mau main rubik juga? Ayo semangat!! sebenernya gampang kok, ada step2nya. coba aja cari2 di gugel tentang rubik solve atau klo males nyari coba aja buka websitenya virkill. Jangan sampe gara2 frustasi gak bisa nyelesein, rubiknya diancurin jadi kaya gini:

Komentar

  1. oi ya ko link ke wbsite virkill nya gt? broken link tuh...

    -===dari salah seorang rubiker 8===-

    BalasHapus
  2. oh iye, sorry bro ada salah ketik, udah dibenerin.

    BalasHapus

Posting Komentar

silakan komentar

Postingan populer dari blog ini

Daftar Pranala Blog-nya anak Jagung

Yak berikut daftar pranala blog anak fasilkom ui 2009 alias Jagung. Dicari dan diambil dari berbagai sumber secara brute force. Yang diambil adalah blog dengan domain sendiri atau yang ada di blogspot, wordpress, blogsome, deviantart, tumblr, .co.cc, dan livejournal. Selain itu seperti formspring dan twitter tidak dimasukkan karena kayaknya bukan termasuk kategori 'blog'. Kalau ada yang ingin menambahkan atau justru tidak ingin dimasukkan, feel free to contact me :)

Satu Tahun Kemudian

Ibarat film, blog ini mengalami percepatan lini masa ke satu tahun mendatang, sejak entri pos terakhir ada. Tidak sama persis sih, karena memang secara harfiah setahun (lebih) kemudian baru nulis lagi, bukan percepatan. Hahaha, cuma bisa ketawa miris xD Banyak banget yang sudah terjadi selama setahun terakhir ini. Buat teman-teman saya yang terhubung di media sosial, khususnya facebook, tentunya tahu peristiwa bersejarah untuk saya tahun lalu: menikah. Sejak saat itu, dunia yang tadinya seakan diputar dalam pola warna grayscale dari kacamata seorang jomlo, berubah menjadi full color . :D sumber

Ekspektasi

Seorang kawan pernah nge-tweet, "If you expect nothing, you'll get everything". Sekilas sih emang bener, kalau kita gak ekspek apa2, maka semua yang kita dapat akan menjadi suatu hal yang cenderung menyenangkan. Ada yang bikin rumus, kebahagiaan = realita - harapan. Ketika harapan/ekspektasi dihilangkan (0), maka realita apapun yang terjadi akan menjadi sumber kebahagiaan. Sayangnya, semua itu hanya teori. sumber Walau secara pikiran sadar kita bilang ke diri sendiri, "Jangan berharap apa-apa", secara berulang-ulang, pikiran bawah sadar kita sesungguhnya sudah memiliki harapan itu sejak awal, bahkan sebelum kita memikirkannya. Bisa aja kita menyangkal, tapi tetap saja harapan atau ekspektasi itu tetap ada di sana. Maka, yang paling bisa kita lakukan bukan lah menghilangkan ekspektasi itu, tapi mengelolanya (manage). Dari mana datangnya ekspektasi? Dari mata turun ke hati katanya. Atau lebih tepatnya secara sains, dari mata naik ke otak. Artinya, segala i