Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2009

obat-obatan: menyehatkan atau menyakitkan?

Huff,,sudah hampir genap 5 hari ini salah satu jari kaki terbalut oleh perban atau apa lah itu namanya. Sampe diperban gitu sih karena kulit bagian bawah jari kakinya mengalami luka toni eh maksudnya luka robek yg cukup lebar dan dalam. Alhasil kata bu dokter musti dijait biar cepet sembuh. En ternyata oh ternyata dikasih obat juga, kirain cukup dijait trus sembuh. Akhirnya mau gak mau rela gak rela rekor ‘anti obat’ ane berhenti deh. Sekilas mengenai rekor ini, sudah hampir 5 tahun lebih lah ane tuh gak pernah minum obat dari dokter ataupun obat yg ky suplemen buat tubuh gitu. Jadi alhamdulillah selama itu ane gak pernah mengalami sakit yg cukup parah sehingga membutuhkan obat khusus ataupun minum obat buat sekedar nenangin diri or nambah stamina. Tapi karena skrang obatnya udah dibeli, mau tak mau diabisin deh.. Sebenernya ane sangat anti-obat loh, obat yg bentuknya konkret tentunya. Obat yg mempunyai berbagai bentuk mulai dari puyer, sirup, tablet, kapsul, kaplet, und so weiter seb

Satu lagi ‘persimpangan jalan’ kehidupan…

(tulisan sendiri nih, hehe) Tahukah Anda bahwa kita baru saja melewati minggu yang melelahkan dan menentukan? hehe, buat seluruh anak kelas 3 SMA sih pasti ngerasain banget ye. Yap minggu ini dari senin-jumat kemarin kita baru aja melaksanakan ujian nasional. Tentunya ujian ini sesuatu yang sangat spesial, karena hasilnya akan menentukan kelulusan kita dari jenjang pendidikan SMA. Ya walaupun masih ada paket C, tapi tetep aja lebih bergengsi dan pada pengen lulus UN daripada paket c kan, meskipun nilai UNnya bener2 minimal, hehe. Namun konsekuensi dari keinginan untuk lulus UN tersebut selain berdampak baik ternyata menimbulkan dampak yang negatif pula. Kalo yang bener kan orang tuh jadi lebih rajin dan efektif belajarnya, percaya diri bisa ngerjain soal2 sendiri, bisa lebih memanaje diri sendiri, yang akhirnya dia dapat lulus UN dengan nilai yang memuaskan . Entah karena hukum alam atau apa, sisi negatif selalu hadir mendampingi yg positif. Pun halnya dalam UN ini, karena merasa di

indonesia juga punya orang hebat gan!!

Ternyata menjadi bangsa Indonesia di dunia ini cukup membanggakan, karena memiliki putra-putra besar dalam segi ilmu pengetahuan yang tidak kalah dengan mancanegara......: + Abdul Jamil Ridho & Niti Soedigdo - Penemu Varietas Unggul Singkong Raksasa + Adi Rahman Adiwoso - Penemu Teknologi Baru dalam Telepon Bergerak Berbasis Satelit + Alexander Kawilarang - Penemu Kapal Ikan Bersirip + Andrias Wiji Setio Pamuji - Penemu Reaktor Biogas + Arief Mulyana Djumra - Penemu Pemacu Produktifitas dan Kualitas Udang dan Ikan + Aryadi Suwono & Tim Peneliti ITB - Penemu Bahan Pendingin Baru yang Lebih Hemat Energi + Ayub S. Parnata - Penemu Bakteri Kompos Organik + Bacharuddin Jusuf Habibie - Penemu Teori, Faktor dan Metode Habibie (Teknologi Pesawat Terbang) + Budi Noviantoro - Penemu Klip Penambat Bantalan Kereta Api dengan Dua Gigi + Dani Hilman Natawijaya - Penemu Indikator Alam (Terumbu Karang) terhadap Siklus Gempa + Djuanda Suraatmadja - Penemu Beton Polimer yang Ramah Lingkungan +

Tafakur: Termos

Seorang anak memperhatikan ibunya yang sedang menuang air mendidih ke sebuah wadah. Terlihat kepulan asap yang mengiringi aliran air panas itu ke tempat yang ia belum paham. "Apa itu, Bu?" tanyanya sesaat kemudian. Sang ibu menoleh perlahan sambil tangannya memegang kuat ceret berisi air panas yang masih terus mengalir ke tempat baru itu. "Oh, ini. Termos, Nak!" jawabnya singkat. Ia pun menuntaskan kegiatannya. Sebagian air panas dituang ke termos, dan sisanya masih berada di ceret. "Kenapa dituang ke termos, Bu?" sang anak terus memperlihatkan rasa ingin tahunya. Ia tidak peduli kalau ibunya masih sibuk menutup dan memindahkan termos ke tempat semula. Setelah itu, sang ibu pun menoleh ke buah hatinya. "Anakku. Termos itu tempat menyimpan air supaya tetap hangat," jawab sang ibu sambil senyum ke arah sang anak. "Sore nanti, kamu akan lihat kegunaannya," tambah sang ibu sambil membelai rambut si anak yang masih balita itu. Si anak pun